JAMBI, AksesNews – Pertandingan tinju pada final kelas 69 kg antara Petinju sudut merah, Anton Siringgo Ringgo dari Kota Jambi bertanding dengan sudut biru, Septia Romi dari Batanghari berakhir ricuh. Kericuan tersebut berlangsung cukup lama antara pendukung yang saling baku hantam, Jumat (23/11/2018).
Menanggapi terkait insiden tersebut, usai pertandingan Ketua Panitia Cabor Tinju di Porprov XXII/2018 Jambi, Naikman Maulu mengatakan insiden seperti itu merupakan hal biasa di atas ring. Namun, menurutnya kericuan terjadi akibat salah satu pendukung tidak bisa menahan emosi.
“Sebenarnya pertandingan dari awal sudah di mulai dengan emosi. Padahal kita sudah menunjuk wasit hakim, namun penonton tidak bisa menahan diri dan juga tidak mempercayai wasit untuk menyelesaikan di atas ring,” jelas Naikman.
VIDEO: Detik-detik Kericuhan Pertandingan Tinju Kota Jambi Vs Batanghari, Begini Kronologinya

Menurutnya, insiden tersebut bukan karena dari kelalaian dari wasit, karena kejadian tersebut tiba-tiba saja. Iya pun merasa hanya penonton keburu emosi.
Selain itu, salah seorang Wasit, Hendra Aliadin mengatakan yang salah pada pertandingan, sehingga memicu baku hantam tersebut berawal dari kesalahan petinju merah. Menurutnya, petinju memukul sebelum ada aba-aba dari wasit, sedangkan kondisi petinju biru belum siap.
“Pokoknya tadi, sempat dia (wasit,red) bilang tadi stop. Kemudian belum aba-aba dimulai lagi, petinju merah langsung memukul telak diwajah dan langsung K.O, sedangkan petinju biru masih mendengar aba-aba dari pelatih,” jelas Hendra.
Atas kejadian tersebut, salah seorang melempar kursi dan langsung masuk ke atas ring, berlari dan menerjang petinju merah Kota Jambi. Berawal dari itulah kericuhan terjadi dan semakin memanas. Kericuhan tak terelak lagi setelah satu persatu kedua pihak memasuki arena pertandingan.
Ketua KONI Batanghari, Arzani mengatakan permasalahan-permasalahan yang terjadi sudah diurus oleh panitia dan wasit. Ia pun memberi apresiasi atas kinerja panitia dalam menyelesaikan permasalahan ini.
“Kami khususnya Batanghari mengapresiasi wasit tinju, karena ada kejadian-kejadian seperti tadi dapat di atasi dengan baik. Di dalam olahraga, permasalahan-permasalahan seperti itu sudah biasa. Bukan di tinju saja, semua cabor pasti ada,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua KONI Kota Jambi, Budi Setiawan juga mengapresiasi keputusan panitia tinju. Tetapi menurutnya, insiden yang terjadi bukan semerta-merta kesalahan atletnya, selain melihat langsung, pada rekaman vidio yang beredar itu merupakan kesalahan wasit.
“Insiden tadi kita lihat dan banyak juga rekaman-rekaman yang beredar, yang jelas itu kesalahan wasit bukan kesalahan atlet kita,” tegas Budi.
Diketahui, setelah insiden dapat di redam dan kedua belah pihak bersama dewan hakim melakukan meditasi dengan rapat. Hasil rapat tersebut memenangkan petinju biru Kabupaten Batanghari dan petinju merah Kota Jambi di diskualifikasi.
Menerima atau tidaknya keputusan wasit atas kekalahan dan diskualifikasinya petinju kota, Budi Setiawan akan bicarakan lagi bersama Pengurus KONI Kota bersama Pengcab PERTINA. “Kalau itu memang bukan kesalahan atlet Kota Jambi, kami meminta informasi dari KONI Provinsi,” tutupnya. (Alpin)