JAMBI, AksesJambi.com – Sebagian masyarakat Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci di Provinsi Jambi dikejutkan dengan adanya goncangan gempa bumi, pada pukul 23:53:44 WIB, hari Kamis, tanggal 12 Juli 2018.
Dari hasil analisa BMKG Stasiun Geofisika, Kepahiang diperoleh parameter gempa bumi dengan kekuatan M=4.2. Pusat gempa ini berada di darat pada koordinat 2,27 Lintang Selatan dan 101.35 Bujur Timur, sekitar 17 km Barat Daya Kota Sungai Penuh,Kerinci-Jambi.
Atau 47 kilometer Timur Laut Muko-muko, Bengkulu, pada kedalaman hiposenter 10 kilometer. Kemudian, berdasarkan laporan dari masyarakat, goncangan tersebut dirasakan di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi berkisar II Skala Intensitas Gempabumi BMKG (SIG-BMKG) atau sekitar III Skala MMI.
Hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map), menunjukkan bahwa dampak gempa ini berupa guncangan pada skala intensitas II SIG BMKG (III MMI) yang dirasakan di Sungai Penuh, Kerinci Provinsi Jambi.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan sebagai akibat dampak gempa bumi. Gempa bumi barat daya Sungai Penuh, Kerinci-Jambi yang terjadi merupakan jenis gempabumi tektonik hiposenter dangkal.
BACA JUGA: Warga Kerinci Dihebohkan Getaran Diduga Gempa?
Warga Sungai Penuh Juga Rasakan Getaran Diduga Gempa
Berdasarkan catatan BMKG, daerah ini pada tanggal 6 Oktober 1995 mengalami gempabumi kuat dengan magnitudo 6.7 SR dengan kedalaman 33 km. Goncangan ini dirasakan kuat di beberapa daerah seperti Kota Jambi VIII MMI, Kota Padang IV MMI, Malaysia dann Singapura II-III MMI.
Gempa ini menyebabkan 84 orang meninggal dunia, 17600 bangunan rumah rusak berat serta tanah longsor di sekitar episenter gempabumi. Terkait dengan peristiwa gempabumi Muko-muko yang baru saja terjadi, hingga laporan ini disusun pada pukul 08.30 WIB belum terjadi aktivitas gempabumi susulan.
Masyarakat dihimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan BMKG. Khusus masyarakat di daerah Sungai Penuh, Kerinci-Jambi dihimbau agar tidak terpancing isu karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
Padang Panjang, 13/07/2018
Fajar Prasetyo, ST.
Plt Kepala Stasiun Geofisika Klas I Padang Panjang
