JAMBI, AksesNews – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi melaksanakan pendistribusian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) tahun 2019.
Pada penyerahan tersebut, dihadiri langsung oleh Senator DPD RI Abu Bakar Jamalia (ABJ), Wakil Bupati Tanjabbar Amir Sakib dan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sri Anggunaini, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi, Harry Andria mengatakan, keterersediaan energi listrik yang memadai, sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat, dan menjadi prioritas utama pembangunan yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.
Pemerintah telah menargetkan angka 99,99 persen rasio elektrifikasi nasional pada akhir tahun 2019. Untuk memenuhi target tersebut, telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan secara nasional, seperti pembangunan pembangkit, peningkatan jaringan, pembangunan Gardu Induk, dan lain-lain.
Walaupun demikian, kata Harry Andria tidak semua wilayah dapat dijangkau jaringan listrik yang disediakan oleh PT. PLN Persero, karena berbagai kendala teknis di lapangan. Pemerintah telah meluncurkan beberapa program alternatif penyediaan energi listrik, salah satunya melalui Program LTSHE ini.
“Program tersebut, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2017. Rasio elektrifikasi Provinsi Jambi sendiri saat ini diperkirakan baru mencapai 97-98 persen, dan masih terdapat beberapa desa yang belum mendapat akses jaringan listrik PLN, termasuk beberapa wilayah di Kabupaten Tanjabbar ini,” jelasnya.
Lanjutnya, Tanjabbar memang kondisi wilayahnya sangat berat untuk di akses oleh jaringan PLN. Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Tanjabbar telah memfokuskan program LTSHE dalam beberapa tahun terakhir di Kabupaten Tanjabbar.
Sementara itu, Wakil Bupati Tanjabbar Amir Sakib mengatakan, warganya memang masih banyak yang belum bisa menikmati listrik. Listrik di wilayah itu pun dengan kondisi naik turun bahkan redup.
Menurutnya, bantuan LTSHE ini sifatnya untuk masyarakat yang membutuhkan. Dari 13 Kecamatan di Tanjabbar, ada 134 desa/kelurahan yang belum terjangkau secara sepenuhnya. Baru sekitar 31 desa yang belum teraliri listrik.
“Kita masih banyak daerah yang belum teraliri listrik, di Kuala Betara belum terjangkau dengan baik. Sungai Gebar, Suak Labu, apalagi Tanjung Pasir dan Sungai Rambai yang jauh-jauh wilayahnya,” sebut Amir Sakib, Senin (29/07/2019).
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa program LTSHE ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Apalagi PLN belum mampu menyalurkan, dikarenakan kendala kondisi geografis. Sehingga masyarakat masih menggunakan lampu tradisional.
“Kami telah mengajukan 5 kecamatan, antara lain kecamatan Pengabuan, Senyerang, Kuala Betara, Sebrang Kota dan Renah Menalu. Namun, baru 6 desa di 3 kecamatan yang sudah terealisasi, dengan sebanyak 2.823 lampu LTSHE yang dibagikan tahun ini,” pungkasnya. (Bahara Jati)