JAMBI, AksesNews – Asosiasi Transportir Batubara Jambi (ATJ) “ngopi bareng” bersama di Rumah Kito Resort, Kota Jambi, Minggu (13/08/2023) sore.
Dari ATJ mencatat ada sekitar 9.800 angkutan batu bara yang beroperasi dan terdaftar di aplikasi Simpang Bara. Ketua ATJ, Karyadi menjelaskan aplikasi Simpang Bara ini dibuat oleh Sekretaris ATJ, yang dimana menurutnya melalui aplikasi ini bisa memudahkan untuk mengetahui data angkutan batu bara yang beroperasi, baik pemilik, nomor kendaraan, serta dari mana batu bara diangkut.
“Ada sekitar 500 anggota Satgas ATJ yang siap diturunkan lagi ke lapangan, jika perusahaan-perusahan batu bara menjalankan komitmennya,” ujarnya.
500 orang itu, akan berjaga mulai dari Sarolangun hingga Muaro Jambi. Mereka merupakan warga dari 50 desa di sepanjang jalur lintasan angkutan batu bara.
“Masing-masing 10 orang per desa. Kalau nanti sudah ada biaya, akan kita turunkan, meskipun sistem shift,” katanya.
Seperti yang diketahui sejak beberapa hari ini, ATJ telah menarik anggota Satgas dari lapangan karena kecewa akan sikap dari perusahaan batu bara yang tak penuhi komitmen.
Madian Siswadi selaku Karang Taruna pondok meja memberi apresiasi pada ATJ atas peran dalam mengatasi masalah angkutan batubara. Itu artinya ATJ peduli angkutan batubara yang selama ini menjadi permasalahan daerah.
“Apa yang dilakukan ATJ menunjukkan perlu penanganan yang serius untuk mengatasi masalah angkutan batubara ini. Kami sangat mendukung apa yang dilakukan ATJ, karena begitu peliknya masalah angkutan batubara ini,” katanya. (Wjs/*)