Pelatihan Guru Program MIKiR Tanoto Foundation Sejalan dengan Dinas P&K Tebo

TEBO, AksesJambi.com – Program PINTAR Tanoto Foundation mengadakan pelatihan pembelajaran dan budaya baca untuk guru SD dan MI Kabupaten Tebo. Dilaksanakan selama 3 hari, Pelatihan ini diikuti 70 peserta dan berlangsung di Aula STIT Al Falah Rimbo Bujang, Rabu (12/02/2020) kemarin.

Salah satu guru dari MI Tarbiyah Islamiyah Muaro Tebo, Rani Saputri mengatakan sangat beruntung menjadi salah satu peserta dalam rangka meningkatkan kompetensinya sebagai guru madrasah. Selama mengikuti pelatihan semua peserta dituntut aktif dan berdiskusi dengan peserta lainnya. Banyak hal yang pelajari, seperti pembelajaran MIKIR, yang merupakan singkatan dari Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi.

“Setelah diperkenalkan pembelajaran aktif melalui langkah-langkah MIKiR tadi, saya yakin siswa madrasah kami akan semakin baik kedepan,” sebutnya.

Foto: istimewa

Selain MIKiR, para peserta diperkenalkan “kunjung karya”, yaitu para peserta mengunjungi karya hasil kelompok lainnya, PIT alias Pertanyaan Imajinatif dan Terbuka, dan MIA yang merupakan singkatan dari Mobilitas, Interaksi, dan Akses siswa ketika belajar di kelas.

“Siswa jadi lebih aktif, berani dan terbuka untuk menyampaikan pendapat,” kata Irman Sucipto, guru SDN 118/VIII Wirotho Agung Rimbo Bujang.

Peserta lainnya, mengaku dengan pembelajaran yang dikembangkan Program PINTAR, tentu menjawab tantangan guru ketika pembelajaran di kelas. Sehingga siswa yang awalnya pendiam pun menjadi lebih berani mengungkapkan pendapat berkat pembelajaran aktif.

“Satu hal yang menarik dari pelatihan ini adalah peserta menyampaikan gagasan secara terbuka di depan kekompok lainnya, saya akan melakukan hal yang sama ketika mengajar nanti,” ujar Ngatiman, guru SDN 60/VIII Perintis Rimbo Bujang.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo Heru Purnomo mengatakan Program PINTAR Tanoto Foundation sejalan dengan Dinas Pendidikan dalam mendorong guru dalam melaksanakan pembelajaran aktif di kelas.

“Tentu ya, sangat bagus sekali, sejalan dengan Dinas Pendidikan, guru harus menerapkan hasil pelatihan ketika mereka kembali ke sekolah masing-masing,” ujarnya.

Heru berharap setelah pelatihan ini imbasnya membuat siswa lebih berani berpendapat, sekolah memiliki karakter, keterampilan, dan berfikir ilmiah,

“Harapannya tentu seperti itu ya, sehingga outputnya adalah siswa di Kabupaten Tebo ini berprestasi,” tambahnya.

Foto: istimewa

Training Specialist Primary Tanoto Foundation Jambi, Fitria Hima Mahligai mengatakan kedepannya dengan pembelajaran MIKiR, guru akan mendorong siswa untuk menanya, mengamati, mencoba, berpendapat, dan merefleksikan pembelajaran yang dibutuhkan abad 21, yaitu siswa berpikir kreatif dan kritis, bekerja sama, berkomunikasi, dan mampu memecahkan masalah.

“Pandangan guru tentang berfikir kreatif misalnya saat mengidentifikasi kegiatan pembelajaran, seperti unsur mengalami, maka guru mengarahkan pikiran pada ‘kemampuan apa yang akan dikembangkan siswa,” ujarnya.

Seperti apa contoh kongkritnya, Fitria menambahkan, “Misalnya mampu mengenal struktur tulang daun’, maka kegiatan ‘mengalami’nya adalah mengamati berbagai daun; lalu ‘mampu menulis puisi’ siswa harus menulis puisi; dan sebagainya. Ini butuh komitmen dan kreativitas guru,” pungkasnya. (TimAJ)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here