Beranda Akses Versi Indo Barometer: Survei Elektabilitas Fachrori Umar Teratas

Versi Indo Barometer: Survei Elektabilitas Fachrori Umar Teratas

JAMBI, AksesNews – Hasil Survei terbaru yang dirilis oleh Indo Barometer pada Rabu (08/04/2020) memberikan hasil mengakibatkan, yang mana nama Fachrori Umar yang merupakan petahana ini menduduki posisi teratas. Padahal, pada survei-survei sebelumnya, nama Fachrori sempat tak diperhitungkan.

Selain kejutan dari nama Fachrori, Nama Syarif Fasha juga memberikan kejutan yang mana nama dirinya turun ke posisi ketiga, jauh di bawah Fachrori Umar dan Cek Endra.

Peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli via telon WA menjelaskan, Survey berlangsung 23-29 Maret 2020. Melibatkan 800 responden yang tersebar di 11 Kabupaten/Kota dengan margin of error 3,46 Persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 Persen.

“Dalam pertanyaan terbuka, elektabilitas Fachrori Umar berada di angka 17,1 Persen. Disusul Cek Endra diposisi kedua dengan elektabilitas mencapai 13,3 Persen. Sementara Fasha, yang selama ini selalu diunggulkan, justru hanya mengantongi elektabilitas 13,3 Persen,” kata Hadi Suprapto Rusli.

Lanjutnya, posisi keempat ada Safrial dengan angka elektabilitas mencapai 5,9 Persen dan disusul posisi kelima Al Haris dengan elektabilitas 5,1 Persen.

“Indo Barometer juga mengecek elektabilitas kandidat dengan simulasi pertanyaan tertutup,” ujarnya.

Hasil survei Indo Barometer 23-29 Maret 2020

Hasilnya, Fachrori Umar tetap diposisi teratas dengan angka elektabilitas mencapai 27,6 Persen. Diurutan kedua ada Cek Endra dengan elektabilitas 21,8 Persen. Sementara Fasha diurutan ketiga hanya mengantongi 19,5 Persen saja.

“Di bawah Fasha ada nama Al Haris yang berada di angka 9,9 Persen dan disusul Safrial dengan elektabilitas 6,4 Persen,” pungkasnya.

“Rilis survey ini cukup mengejutkan, terutama bagi petahana Fachrori Umar dan Sy Fasha. Dari survey Indo Barometer ini menunjukkan ada kenaikan signifikan angka elektabilitas petahana Fachrori Umar. Dan sebaliknya, Fasha justru mengalami penurunan angka elektabilitas yang cukup menukik tajam. (Bjs/*)