JAMBI, AksesNews – Diperkuliahan semester genap, hampir seluruh mahasiswa sudah mulai aktif melakukan pembelajaran tatap muka. Melihat kondisi Universitas Batanghari (Unbari) saat ini untuk sarana prasarana sangat memperihatinkan, seperti jalan yang berlubang, plafon yang rusak dan warna cat yang sudah memudar serta dinding yang berlumut, seperti kurang perhatian dari pihak Universitas.
Selain itu, mahasiswa juga mengeluhkan persoalan sempitnya lahan parkir yang ada di unbari, juga mempertanyakan persoalan dana pembangunan yang dibayar dari semester 1 hingga saat ini.
Mahasiswa Fakultas Hukum semester 4 Yuda Pratama mengatakan ini adalah kebutuhan dan kenyamanan untuk kita kuliah, sedangkan kita sulit untuk meletakkan kendaraan karena lahan parkir penuh.
“Selain itu jalan juga rusak, berlubang, dan disaat hujan jalannya becek, siapa yang nyaman jikap masuk kampus jalannya becek begitu,” ujarnya. selasa, (31/05).
Juga ia sampaikan bahwa yang datang ke unbari bukan hanya mahasiswa, tapi juga ada orang lain mungkin ada orang luar atau tamu undangan yang datang ke kampus.
“Orang luar yang datang pasti berpikiran ternyata begini kampus unbari, lahan parkir sempit dan tidak ada tempat duduk santai seperti pendopo yang ada di kampus lain,” ucapnya.
Selain itu ia juga mempertanyakan kemana dana pembangunan yang sudah di bayar mahasiswa setiap semester, kenapa tidak ada pembaruan seperti halaman unbari jalannya banyak yang rusak dan berlubang.
“Ada beberapa ribu mahasiswa yang membayar dana pembangunan, kenapa tidak ada perbaikan terkhusus jalan yang berlubang di kampus kita, patut kita pertanyakan kemana dana tersebut,” keluh Yuda.
Selanjutnya di sampaikan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) semester 2 Imey Alviona Caesar bahwa lahan parkiran yang ada sebenarnya sudah cukup luas, namun kapasitas mahasiswa yang terus bertambah setiap tahunnya tentu saja mempengaruhi, karena semakin banyak kendaraan roda dua dan hal itu kemudian membuat mahasiswa berdesakan setiap harinya untuk mendapatkan tempat yang dirasa pas untuk meletakkan kendaraannya.
“Maka dari itu lahan parkir yang ada dirasa sempit dan membuat mahasiswa kesulitan untuk memarkirkan kendaraannya,” sampainya. Selasa (31/05).
Selain itu kondisi lahan parkiran yang berbatu dan terjal sangat membahayakan, beberapa kali dia sendiri hampir terjatuh atau tergelincir karena bebatuan dan tempat yang terjal, beberapa kali pula dia juga melihat orang lain merasakan hal yang sama.
“Tak hanya kendaraan roda dua saja, bahkan kendaraan roda empat pun lahan parkirnya dirasa sangat kurang sehingga harus menggunakan bahu jalan, hal itu tentu saja bisa menyebabkan kemacetan,” keluh mahasiswa FKIP.
Juga dia sampaikan terkait dana pembangunan yang mahasiswa bayar setiap semester terbilang cukup besar. Jika kalikan saja dengan jumlah seluruh mahasiswa yang ada di unbari, dia rasa lebih dari cukup untuk memperbaiki lahan parkir.
“Saya rasa lebih dari cukup jika untuk memperbaiki atau memperluas lahan parkir agar mahasiswa merasa aman dan nyaman ketika hendak memarkirkan kendaraan mereka, tidak ada lagi yang terpaksa meletakkan kendaraannya sembarangan sehingga menutupi jalan karena tidak kebagian tempat parkir,” jelasnya.
Kemudian Mahasiswa Fakultas Teknik semester 8 Muhammad Ekky menyampaikan unbari sudah membangun parkiran baru yang ada di dalam unbari bagian belakang, namun parkir tersebut hanya diperuntukkan untuk mobil bukan untuk motor, sebaiknya parkiran tersebut juga diperuntukkan untuk motor juga agar tidak terlalu sempit.
“Setiap saya ke kampus lewat parkiran yang yang lama, apalagi mahasiswa yang pakai motor besar kesulitan untuk lewat maupun untuk memarkirkan motornya,” katanya. Selasa, (31/05).
“Karena tidak ada lagi tempat, saya sampai parkir kendaraan di luar kampus,” resah Ekky.
Kepala Bagian Umum Perlengkapan Sulman Al Farisi mengatakan tidak tahu persoalan terkait dana pembangunan, karena bidangnya hanya pelaksanaan.
“Tugas saya hanya pelaksanaan, permasalahan anggaran pembangunan ke Wakil Rektor II,” jelasnya.
Selanjutnya, sudah di sampaikan dengan mahasiswa untuk memarkirkan kendaraan dengan baik dan rapi, agar bisa muat dan tidak kesusahan.
“Kemungkinan akan muat jika memasukkan motornya dengan rapi,” katanya.
Kemudian sudah ia katakan kepada Satuan Keamanan Kampus (SKK) agar mengarahkan mahasiswa untuk parkir di parkiran yang baru di dalam bagian belakang unbari, tetapi tidak ada kerja sama dari mahasiswa.
“Sudah di sampaikan oleh SKK, tetapi masih banyak mahasiswa yang parkir sembarangan,” ujar Sulman.
Selain itu, parkiran baru yang ada di dalam bagian belakang Unbari itu bukan hanya untuk mobil tetapi juga di peruntukan untuk kendaraan bermotor.
“Karena kota keterbatasan lahan, motor juga diperbolehkan parkir di parkiran baru itu,” ucapnya, Selasa (31/05/2022).
SUMBER:Patriotik.co