KERINCI, AksesJambi.com – Mengingat sampai hari ke 10 Gunung Kerinci terus mengeluarkan abu vulkanik belum berakhir sejak tanggal 19 Oktober tahun 2022 lalu. Maka, aktivitas warga di kaki Gunung Kerinci diharuskan menggunakan masker selama diluar rumah.
Peringatan ini, disampaikan langsung dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, dimana warga di kaki Gunung Kerinci telah memasuki radius berbahaya sehingga harus menggunakan masker.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kerinci, Askar Jaya mengatakan bahwa saat aktivitas Gunung Kerinci mengalami peningkatan, sehingga warga diminta untuk menggunakan masker.
“Ya, Dari BPBD sudah mewajibkan masyarakat yang berada di radius berbahaya untuk mengunakan masker,” sebutnya.
Masalah mengenai pencemaran udara akibat abu vulkanik Gunung Kerinci, Askar menjelaskan pihaknya belum menerima hasil uji laboratorium dari tim pusat, mereka melakukan pantauan dan setiap semester ada laporannya.
“Kerinci belum mempunyai laboratorium pengujian udara, kalau sudah ada kami rekomendasikan ke tim teknis,” tandasnya.
Kabid Yankes Dinkes Kerinci, Siregar mengatakan pihaknya sudah menyampaikan surat secara tertulis ke tiga puskesmas di Kayu Aro agar tetap siaga dan menyampaikan ke masyarakat untuk mengunakan masker yang basah.
Hal ini untuk menghindari terjadi udara yang bisa menyebabkan penyakit gangguan pernapasan atau (ISPA) meskipun sampai saat ini belum ada laporan dari tiga puskesmas tersebut.
“Kalau laporan dari tiga puskesmas di kayu Aro belum ada warga yang kena ISPA. Tapi kita minta tetap siaga, dan menyuruh warga pakai masker basah agar aman dari udara, terutama yang tinggal dekat gunung Kerinci,” tuturnya.
Sementara itu, dari pantauan Pos TNKS R 10 Gunung Kerinci, pada Kamis (27/10/2022) pagi masih terlihat aktivitas Gunung Kerinci mengeluarkan asap hitam pekat kecoklatan.
“Infomasi terkini Gunung Kerinci masih mengeluarkan abu vulkanik. Asapnya mengarah ke Timur Laut,” kata Dudung Petugas TNKS di Pos R 10. (Wjs/*)