JAMBI, AksesNews – Bank Pembangunan Daerah Jambi (BPD) Bank 9 Jambi tercatat meningkatkan efisiensi. Rasio biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO) Bank 9 Jambi turun 233 basis poin (bps) dari 67,17 persen menjadi 64,84 persen.
Direktur Utama (Dirut) Bank 9 Jambi, Yunsak El Halcon mengatakan Bank Jambi mencatatkan laba sebesar Rp 338,65 miliar pada kuartal III-2022, naik 19,35 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Hal ini seiring pertumbuhan pendapatan operasional Bank Jambi naik 9,94 persen yoy menjadi Rp 1,24 triliun dan biaya operasional Bank Jambi pada kuartal III/2022 yang mencapai Rp 806 miliar, naik 6,12 persen yoy,” kata El Halcon, Kamis (27/10/2022).
Pertumbuhan laba tersebut juga seiring dengan laju penyaluran kredit bank yang naik 2,61 persen yoy dari Rp 8,06 triliun menjadi Rp8,27 trilliun. Kinerja kredit bank mendorong aset naik 6,21 persen yoy menjadi Rp 13,83 triliun.
Adapun pertumbuhan kredit didorong oleh sektor konsumtif yang naik 3,58 persen yoy. Sementara itu pada periode yang sama kredit produktif turun 4,19 persen yoy.
Dalam laporannya, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) bank naik 46 bps pada kuartal III/2022 menjadi 1,61 persen. Pada periode yang sama nonperforming financing (NPF) terjaga pada level 0,1 persen.
Positifnya, porsi dana murah atau current account savings account (CASA) yang tumbuh 28,39 persen, membuat rasio CASA naik menjadi 59,23 persen dari total DPK. Lebih rinci, giro dan tabungan Bank Jambi, masing-masing mencatatkan pertumbuhan 25,75 persen yoy dan 5,67 persen yoy.
“Hingga September 2022 Bank Jambi telah mengoperasikan 12 kantor cabang konvensional, 33 cabang pembantu konvensional, 2 cabang pembantu syariah, dan 11 kantor fungsional,” sebutnya. (Bjs/Adv)