Beranda Akses Dewan Nilai Ruang Isolasi Covid-19 PetroChina seperti Penjara

Dewan Nilai Ruang Isolasi Covid-19 PetroChina seperti Penjara

TANJABBAR, AksesJambi.com – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Barat melakukan inspeksi mendasak (Sidak) ke Lokasi di Chioda BGP 6 Betara PT PetroChina, Desa Pematang Lumut, Senin (27/07/20) siang.

Tim gugus yang terdiri dari Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro, SIK, MH, Staf Ahli Bupati selaku Koordinator Pencegahan Covid-19 H. Mhd. Arif, Anggota DPRD Suprayogi Syaiful, Camat dan Kapolsek Betara serta Babinsa.

Pada kesempatan tersebut, Kapolres Tanjab Barat, AKBP Guntur Saputro mengungkapkan salah satunya terkait standar tekanan negatif yang wajib dipenuhi ruang isolasi.

“Ruang isolasi yang ada tidak memenuhi standar tekanan negatif. Dengan adanya Covid-19, mengingatkan kita semua bahwa standar ruang isolasi bertekanan negatif itu wajib harus diikuti,” jelasnya.

Selain menyayangkan tidak layaknya ruang dan sarana dan prasarana ruang isolasi. Tim juga menyayangkan tidak adanya tanda-tanda protokol kesehatan di area tersebut.

Tak ada satupun dipapan mading berisinan informasi tentang Covid-19, demikian pula ruang isolasi tak diberi label. Selain itu, tidak adanya juga sarana cuci tangan dan lain-lainnya.

Kebutuhan pasien yang diisolasi juga belum terpenuhi. Itu terbukti dari pengakuan salah pasien isolasi melalui video call dengan Kapolres Tanjab Barat yang mengakui kekurangan air minum.

Bertambah 9 Orang, Total 13 Karyawan PetroChina Positif Covid-19

Sementara itu, Anggota DPRD Tanjab Barat Suprayogi Syaiful, juga mempertanyakan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang diterapkan di Perusahaan Migas ini. Dirinya, merasa geram lantaran tak melihat adanya tanda-tanda infomasi tentang Corona.

Politisi Partai Golkar ini juga menilai ruang isolasi pasien Covid-19 PetroChina seperti penjara. Selain itu, ia mempertanyakan, kenapa Rumah Sakit Siloam yang menjadi rujukan pasien positif Covid-19.

“Ruang isolasi disini kayak penjara, gak ada penerapan sama sekali yang baik disini. Kenapa juga Petro merujuk ke Siloam, padahal kan rumah sakit rujukan Covid-19 sudah ada di SK kan Gubernur Jambi,” tanya pria yang akrab disapa Yogi.

Menanggapi hal tersebut, Humas PetroChina, Mulyono Eko menyebutkan bahwa di PetroChina ada Satgas Covid-19 sendiri dan prosesdur Protokol Kesehatannya.

Karyawan Positif Covid-19, PetroChina Perketat Protokol Kesehatan Seluruh Pekerja

Namun, ia juga mengaku akan mengikuti petunjuk Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjab Barat.

“Terimakasih atas kunjungan Tim Gugus Tugas, ini akan menjadi masukan bagi kami untuk perbaikan kedepan, dan masukan ini akan kami sampaikam kepada pimpinan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, diberitakan sebelumnya ada sebanyak 13 orang karyawan PetroChina yang sudah terpapar Corona. Jumlah tersebut, usai ada 4 karyawan PetroChina positif Corona. Kemudian, dilakukanlah swab test terhadap ratusan karyawan di perusahaan tersebut. (Bjs)