KOTAJAMBI, AksesNews – Selama sepekan ini, ada tiga jenjs hewan yang mati di Taman Rimba, Kota Jambi, antara lain Harimau Sumatra bernama Ayu (8), Ungko yang bernama Coco (5) dan Singa jantan bernama Hori (11), pada Sabtu (19/01/219) lalu. Ketiganya mati hanya berselang dalam waktu sepekan ini.
Kepala UPTD Taman Rimba, Taufik mengatakan ketiga hewan tersebut mati disebabkan berbagai persoalan. Singa mati, karena mengalami sakit pada bagian jantung yang mengalami pembekaan dan menyebabkan kematiannya.
“Singa yang berusia 11 tahun dengan berat mencapai 150 kg, berasal dari Taman Safari Bogor. Hasil Diagnosa dokter penyebab kematiannya, karena gagal jantung atau pembekakan pada jantung,” kata Taufik saat menggelar konferensi Pers, Minggu (27/01/2019).
Lanjutnya, Singa tersebut kerap mengalami luka dikarenakan proses alamiah dalam proses perkawinannya dengan singa betina bernama Cinta yang didatangkan dari Kebun Binatang Siantar. Sering dan proses alamiah saling mengalahkan dalam proses pekawinan.
“Sejak kedatangan Singa betina tersebut, Hori nama singa jantan yang mati itu pernah mengalami operasi pada tanggal 13 Desember 2013. Dibagian pelipis mata dan pada kening kiri Singa Hori akibat perkelahian tersebut, dan pasca operasi empat Operasi menutup luka (dijahit) Perawatan intensif dengan diberikan antibiotik, anti inflamasi dan vitamin,” jelasnya.
Sementra itu, pada, Jum’at (25/01/2019) satu Ungko (5) bernama Coco tersebut juga mati dikarenakan lepas dari kandang. Lepas dan lari ke kandang Singa kemudian dia takut dan terjebur kedalam kolam mandi Singa.
“Ungko tersebut, sempat dilakukan penangkapan namun akhirnya lolos dan berahkir di kolam Singa. Kita juga berusaha menangkapnya. Tapi ya gimana lagi tidak tertolong,” ungkapnya.
Sementara itu, selang sehari, pada Sabtu (26/01/2019) giliran Harimau juga mati disebabkan paru-paru basah yang menyerang tubuh singa betina itu. Diagnosamya karena sakit di paru parunya, yang kerap tidur di lantai semen.
“Tempat tidur yang sudah kita sediakan ada. Tapi dia gak mau tidur ditempat itu, tidurnya di semen yang tempat loncat,” katanya
Hewan tersebut lahir 2011 di Taman Rimbo, Ia merupakan anakan dari induk yang berasal dari Ragunan. Sejumlah penangan medis sudah pihaknya lakukan seperti pengibatan dan pengambilan sempel darah pada singa itu. Kesemua hewan yang mati tersebut, telah dilalukan pemusnahan dengan cara dibakar kemudian di kubur.
“Dibakar sisanya baru di kubur untuk menghindari adanya penjualan hewan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Jambi, Rahmat mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan lebih intensif lagi terhadap hewan yang ada di taman rimba tersebut. “Kita akan lakukan pemantauan san pengawaaan bersama nantinya setelah kejadian ini,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan pemusnahan dengan cara dibakar tersebut mwnghindari hal-hal yang tidak di inginkan. “Takutnya ada hilaf, jadi dijual belikan orang nanti bahaya. Jadi kalau sudah kita bakar, kan selesai,” pungkasnya. (Team AJ)