JAMBI, AksesNews – Selama pandemi beragam kegiatan dilakukan agar anak tidak bosan. Salah satunya adalah mendongeng yang dijalankan Sampurna, guru SDN 05 Kuala Tungkal Tanjab Barat Jambi.
Kegiatan tersebut bertujuan agar anak-anak tidak menghabiskan waktunya dengan bermain.
Namun, menjaga semangat anak-anak belajar di masa pandemi pun bukanlah perkara mudah.
Hal ini menggugah hati Sampurna (41), guru SDN 05/V Kuala Tungkal Tanjab Barat Jambi mengisi kegiatan positif untuk menghindari kebosanan anak-anak di sekitar rumahnya.
Tidak ingin berlarut-larut, Ia bersama suaminya Syahril (41) mengajak anak-anak mendongeng.
“Tak hanya mengusir kebosanan selama belajar dari rumah, kegiatan ini juga menanamkan kesukaan anak-anak pada mendongeng,” ujarnya yang juga fasilitator Tanoto Foundation, Senin, (26/04/2021).
Mendapatkan dukungan suami
Sampurna yang berasal dari Kelurahan Sriwijaya Ujung Kabupaten Tanjab Barat, Provinsi Jambi, menghibur anak-anak dengan mendongeng.
Ia melihat literasi di Indonesia masih kurang didukung dari ketersediaan adanya buku bacaan yang berkualitas bagi anak-anak.
Untungnya, apa yang ia lakukan didukung suami tercintanya.
“Suami saya mendukung, dicarikan buku bacaan yang sesuai dengan usia anak-anak,” katanya.
Buku-buku yang dibaca anak-anak kebanyakan tidak sesuai dengan usianya, misalnya cara bertanam melon, atau beternak lele.
“Kita banyak temukan seperti itu, makanya saya bersama suami ingin sekali menghadirkan buku berkualitas, terutama yang bisa dibuat mendongeng,” tambahnya.
Anak-anak antusias ikuti kegiatan
Kegaitan mendongeng dilakukan oleh Sampurna setiap hari Sabtu pagi, setiap hari ada 4 sampai 5 anak berkumpul.
Selain kegiatan mendongeng, mereka melakukan kegiatan belajar bersama.
“Biasanya setelah mendongeng, baru mereka belajar,” katanya.
Setelah belajar dan melakukan aktivitas mendongeng, anak-anak biasanya langsung pulang ke rumah masing-masing. Agar tidak dicari orangtuanya.
Apa yang dilakukan Sampurna ternyata membuat anak-anak semangat dalam menyenangi dunia mendongeng.
Apalagi anaknya yang masih kelas IV juga ikut serta dan bersemangat jika temannya datang.
“Anak saya jadi suka akhirnya, semoga bisa menjadi pendongeng handal,” harapnya.
Ia juga selalu mengingatkan anak-anak yang datang untuk selalu mengenakan masker dan menyediakan tempat cuci tangan.
Beragam buku bacaan untuk mendongeng
Beragam buku bacaan disediakan Sampurna bersama suami agar anak-anak betah mendengarkan buku yang diceritakan.
Selain membeli sendiri, ia juga terkadang meminjam dari perpustakaan sekolah lalu dikembalikan kembali.
Seperti ketika ia menceritakan buku yang berjudul “gadis kecil dan pohon tua” dengan gambar-gambar yang menarik anak mendengarkan.
“Anak-anak sangat senang dan sampai terbawa sedih ketika si gadis berpisah dengan pohon,” katanya.
Manfaat mendongeng bagi anak
Buku yang diceritakan Sampurna umumnya berisi rangkaian gambar yang menarik sebagai rangsangan anak agar tertarik untuk membaca.
Ketika anak memiliki minat yang tinggi untuk membaca, maka perlu disalurkan hobinya, termasuk mendengarkan cerita. Itulah manfaat dari mendongeng.
“Mampu merangsang anak membaca buku,” ujar Sampurna.
Semakin sering orangtua membacakan cerita anak akan semakin mudah untuk menyukai kegiatan membaca.
Seperti yang disampaikan Aqilah Meirina Azzahara (9), ia mengaku semakin menyukai membaca buku setelah sering mendengarkan cerita dari ibu Sampurna.
“Senang, jadi semakin tertarik apa isi buku itu setelah dapat cerita,” kata Aqilah. (Bjs)