Sungai Penuh Paling Rawan Konflik Pilkada, Ini Tanggapan Syafril Nursal

Foto: Instagram @berkahfusn
Foto: Instagram @berkahfusn

JAMBI, AksesNews – Calon Wakil Gubernur Jambi nomor urut 2, Syafril Nursal mengaku prihatin atas rilis Bawaslu yang menempatkan Kota Sungai Penuh sebagai daerah paling rawan konflik Pilkada. 

Bahkan, Kota Sungai Penuh menempati peringkat pertama secara Nasional. Kerawanan tersebut dimulai dari ketidaknetralan Aparatur Sipil Negara (ASN), politik uang dan tidak netralnya penyelenggara Pemilu. 

Menanggapi hal tersebut, Putra terbaik Jambi asal Kerinci Syafril Nursal merasa prihatin. Mantan Kapolda Sulawesi Tengah ini, tidak menyangka Kota Sungai Penuh berada pada peringkat pertama sebagai daerah rawan konflik Pilkada secara Nasional. 

Menurutnya, Masyarakat Kerinci secara umum dikenal sebagai kaum yang terdidik dan terpelajar. Apalagi masyarakat Kota Sungai Penuh itu sendiri. Bahkan, kata Syafril Nursal, jika dilihat dari data Indeks pembangunan manusia (IPM), Kota Sungai Penuh sangatlah baik dan tertinggi nomor dua se-Provinsi Jambi setelah Kota Jambi. 

“Memang cukup prihatin, bila disebut Kota Sungai Penuh sebagai daerah yang rawan konflik. Padahal IPM Kota Sungai Penuh cukup tinggi yakni 74,67 nomor dua setelah Kota Jambi yang 77,41 data BPS Provinsi Jambi 2018. Sementara Kerinci IPM-nya 70,59 pada posisi ketiga se-Provinsi Jambi,” jelasnya.

Oleh karena itu, Syafril Nursal mengimbau agar pilkada kali Ini bisa berjalan dengan baik dan damai. Prilaku politik yang buruk seperti politik uang, ASN dan penyelenggara pemilu yang tidak netral menjadi penyebab konflik di Kota Sungai Penuh, bisa ditekan supaya tidak terjadi. 

“Saya mengajak kepada semua pihak, terutama para Pemangku Jabatan, Tuo Tengganai, Para Depati dan Ninik Mamak, Tokoh Masyarakat dan Pemuda, mari kita jaga marwah Negeri kita. Mari kita wujudkan pilkada damai, mari kita tunjukkan bahwa masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh adalah kaum terdidik dan terpelajar,” tegasnya. (Rls/*)