JAMBI, AksesNews – Kapal KM Hikmah Jaya 34 yang membawa kalapa dari Mendahara, Tanjung Jabung (Tanjab) Timur, menuju Batam, Kepulauan Riau (Kepri) berangkat pada Sabtu, 22 Agustus 2020, sekitar pukul 09.00 WIB.
Kapal ini dikabarkan tenggelam di perairan timur Provinsi Jambi sesuai informasi yang diterima Basarnas Jambi pada Sabtu (22/08/2020) pukul 15.30 WIB. Informasi ini diketahui dari live Facebook akun yang bernama Al-Fatih.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Jambi, kemudian mengerahkan sejumlah personel untuk melakukan pencarian. Kapal yang membawa kelapa sekitar 20 ton itu, diketahui karam di perairan Kuala Kerang, perbatasan Jambi-Riau.
Salah satu korban bernama Rahman (21) yang merupakan Nakhoda Kapal KM Hikmah Jaya 34, mengatakan saat itu kapal menabrak sesuatu. Namun, dirinya tak mengetahui pasti apa yang ditabraknya tersebut.
“Kalau kedalaman lumpur masih sekitar 10 meter, tapi kita kaya nabrak karang gitu. Tak sampai 3 menit, air sudah naik semua. Sekitar 30 menitan kemudian, kapal sudah tenggelam,” jelas Rahman kepada awak media usai dievakuasi, Sabtu (22/08/2020) sore.
Rahman menceritakan saat kapal sudah tenggelam dan nyaris terguling, sejumlah kapal (pompong) jaring yang melintas bukannya menolongnya melainkan mengambil sejumlah barang-barangnya seperti kelapa, piring dan jerigen.
“Kita ke atas tenda dan kapal sudah mulai miring, waktu itu ada pompong yang datang bukannya menolong tapi malaj mengambil jerigen kita, piring dan lainnya,” sebutnya.
Tenggelam di Perairan Timur Jambi, 4 Awak Kapal Berhasil Dievakuasi
Saat kondisi semakin kritis, kata Rahman, sebuah kapal nelayan atau pompong jaring ikan datang dan itu menjadi penyelamatnya. Tak lama kemudian, baru datang tim Basarnas bersama Polairud Polres Tanjab Barat.
“Kami sudah pasrah di tengah lautan saat itu, tapi alhamdulillah ada pompong nelayan datang yang menolong dan tak lama Basarnas dan Polisi juga datang menolong,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, dia juga menceritakan jika kapalnya tersebut berkapasitas muatannya mencapai 80 ton. Saat itu, kapalnya hanya bermuatan 20 ton dan akan menuju Batam.
“Kalau keberatan muatan sih nggak, masih jauh lah,” sebutnya.
Sementara itu, Komandan tim Pos SAR Tungkal, Aarul Yadi, mengatakan pihaknya bersama tim gabungan melakukan pertolongan saat itu dalam kondisi kapal sudah hampir tenggelam.
Beruntungnya, saat petugas sampai para awak dan nakhoda masih bisa evakuasi. Menurutnya, kapal tersebut bermuatan kelapa, tiga orang ABK dan satu orang nakhoda. Semuanya saat ini sudah berhasil dievakuasi.
“Alhamdulillah, kita bisa lakukan evakuasi bersama tim gabungan, semuanya selamat,” pungkasnya. (Bjs)