BATANGHARI, AksesJambi.com – Guru SDN 13/I Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Hendri Nety, S.Pd mengaku tidak menyangka mengikuti pelatihan seseru ini. Ia bersama kawan-kawan sesama guru dari Kecamatan Muara Bulian dan Pemayung sebagai mitra Tanoto Foundation merasa bersyukur bisa mengikuti kegiatan yang menginspirasi ini.
Total hampir 80 guru SD dari kelas awal dan kelas tinggi di Kabupaten Batang Hari mengikuti pelatihan modul II pembelajaran SD program kerja sama Pemerintah Kabupaten Batang Hari dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan Program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) Tanoto Foundation di aula STIE GK Muara Bulian, Kamis, (21/11/2019).
Ibu Nety, begitu ia akrab disapa, menuturkan selama mengikuti pelatihan merasa senang dan seru karena lebih banyak praktik dengan kawan sesama guru. “Pelatihan yang biasanya hanya menerima materi secara pasif, kini aktif dalam mengikuti setiap unit, mengerjakan Lembar Kerja (LK). Hal ini akan saya bawa ketika kembali ke sekolah nantinya,” ujarnya.
Ia merasa bersyukur terpilih bersama guru lainnya untuk terus menimba ilmu melalui pelatihan aktif agar ketika kembali ke sekolah bisa mempraktikkan ke siswa sebagai penerima manfaat.
“Dalam bayangan saya, pelatihannya akan membosankan di mana peserta diberikan modul yang serius dan banyak teori. Tetapi setelah mendapatkan materi, ternyata kegiatan di dalamnya sangat menyenangkan,” katanya, ditemui di sela-sela istirahat.
Kegiatan yang dilakukan Ibu Nety selama mengikuti pelatihan seperti mengamati jeruk untuk praktik, mengamati sistem pernafasan manusia, mengamati biji-bijian dan mengklasifikasikannya, mengukur anak korek api yang ukurannya berbeda sebanyak tiga buah, yang menarik adalah mempresentasikan hasil diskusi kerja kelompok kepada teman lainnya.
”Pokoknya seru deh, terima kasih Tanoto Foundation,” ungkapnya senang.
Selain Ibu Nety, ada Pak Junaidi, S.Pd, guru SDN 145/I Kampung Pulau yang mengajar Matematika, ia juga mengaku gembira selama mengikuti pelatihan, Ia tampak aktif mengikuti arahan dari fasilitator. Pak Junaidi adalah salah satu guru yang nantinya akan menjadi fasilitator bagi siswanya di tempatnya bertugas.
”Materinya cocok untuk memenuhi kebutuhan saya sebagai guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013,” ucapnya.
Salah satu kegiatan menarik dari pelatihan ini adalah di kelas awal saat peserta menerima materi kegiatan membaca bersama buku bacaan berjenjang, melalui simulasi yang menyenangkan. Peserta diajak bermain peran menjadi guru dan siswa.
Salah satunya yang dimainkan dalam pelatihan ini adalah mencari kosa kata melalui jendela kata. Dalam permainan ini, buku besar digunakan sebagai media pembelajaran membaca di kelas awal. Ketika guru menceritakan suatu kisah, guru yang berperan sebagai siswa diminta untuk menebak kosa kata yang tertutup kertas post it yang tertempel di buku besar tersebut. Lalu mereka berebutan untuk maju ke depan kelas. Seru pokoknya.
“Saya senang belajar di pelatihan ini, sekaligus bermain sama anak-anak di kelas awal. Anak senang dengan pola pembelajaran aktif seperti ini,” tutur peserta pelatihan kelas awal, Ibu Andriani, S.Pd, SDN 35/I Tebing Tinggi.
Diharapkan, dari antusiasme anak-anak dalam belajar membaca melalui permainan, akan tumbuh minat baca mereka. Ketika minat baca mulai tumbuh, mereka akan mencari media lain, seperti buku, sebagai bahan bacaan.
Lain lagi pengalaman yang dialami oleh Ibu Theresia Murni Tince Nababan, S.Pd, guru yang bertugas di SDN 13/I Muara Bulian ini berada di kelompok mapel IPS, salah satu praktik menarik yang dilakukannya selama pelatihan adalah menjadi seorang pengusaha yang belajar bagaimana membuat inovasi produk yang berbeda dengan yang lainnya.
”Belajar berwirausaha, kebetulan kelompok saya membuat es buah, mulai dari memilih bahan yang berkualitas, membuat, mengemas, membuat label harga hingga memasarkan, dan berbeda dengan yang lainnya,” ungkapnya.
Sebagai informasi, saat ini Tanoto Foundation terus melatih guru-guru mata pelajaran SD dan MI yang ada di Kabupaten Batang Hari untuk mengimplementasikan Program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran). Selain Program PINTAR, di Tanoto Foundation juga ada Program SIGAP (Siapkan Generasi Anak Berprestasi) dan Program TELADAN (Transformasi Edukasi untuk melahirkan Pemimpin Masa Depan).
Fasilitator Nasional SD Program PINTAR Tanoto Foundation Maryono, menargetkan output pelatihan itu agar guru lebih memahami kekhasan mapel masing-masing. Karena ada kompetensi inti yang harus dicapai setiap mapel berbeda.
”Ketika guru sudah merancang proses belajar yang mencapai kompetensi inti, diharapkan pengetahuan siswa bukan berdasarkan pengetahuan buku teks lagi, tetapi sudah ada hasil dari proses berpikir dari setiap proses pembelajaran,” ujar Maryono.
Maryono menambahkan, pemahaman kekhasan mapel masing-masing menjadi target utama pelatihan modul II praktik baik dalam pembelajaran. Sementara itu pengetahuan siswa diharapkan bukan berdasarkan pengetahuan buku teks, namun merupakan hasil proses berpikir dari setiap proses pembelajaran yang bermakna yang dilakukan siswa. (Bjs/*)