MUAROJAMBI, AksesNews – Anggrek merupakan salah satu tumbuhan epifit kekayaan alam yang ada di Indonesia. Namun, siapa sangka keberadaan tumbuhan tersebut saat ini makin jarang dijumpai dialamnya. Faktor penyebab ini karena alih fungsi lahan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hutan Habitat Anggrek Terbakar Tahun 2015 seluas 240 Hektar.
Populasi Anggrek Macam masih bisa kita jumpai, seperti di Desa Jambi Tulo Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Ada satu nama anggrek bernama Anggrek Macan (Grammatophyllum speciosum), yang saat ini dilestarikan oleh seorang Warga. Anggrek ini di klaim terbesar dan terberat didunia dan hanya ada tumbuh di Indonesia.
Namun, tumbuhan anggrek macan ini bisa dihitung keberadaannya khususnya di beberapa wilayah provinsi di Indonesia. Dari penelusurannya, tepat di Desa Jambi Tulo, Kabupaten Muaro Jambi. Anggrek macan ini sudah ada ratusan yang dilestarikan. Meski demikian, mengalami kesulitan membiayai perawatan.
Salah satu aktifis kelompok Penyelamat Anggrek Alam, Kabupaten Muaro Jambi, Adi Ismanto, menyebutkan bahwa anggrek yang dilestarikan sudah ada berbagai macam jenis. Dirinya melestarikan itu karena bagian dari identitas Muaro Jambi yang selama ini kurang perhatian Pemerintah.
“Kalau anggrek dilestarikan dan dikelola, potensinya sangat luar biasa. Termasuk anggrek macan ini, baik dari segi ekonomi maupun pariwisata,” jelasnya, Minggu (21/10/2018).
Selain itu, Adi juga mengatakan jika Anggrek Macan merupakan salah satu kekayaan alam, disebut anggrek macan karena bunganya bermotif kulit macan. Berbeda dengan anggrek yang lain, yang tidak ada bermotif seperti kulit macan.
“Kalau Batang Anggrek macan ini seperti batang dan daun mirip tebu, oleh karena itu masyarakat lokal menyebutnya sakat tebu. Sakat dalam bahasa Melayu setempat bisa diartikan dengan anggrek macan,” sebutnya.
Pihaknya sangat berharap Anggrek macan yang dilestarikan bisa tumbuh dengan baik, agar generasi yang akan datang masih bisa melihat salah satu kekayaan alam Kabupaten Muaro jambi, Jambi. “Kita berharap agar anggrek macan tidak punah, karena habitat anggrek macan sesungguhnya tidak ada lagi alias sudah terbakar,” pungkasnya.
(Team AJ)