TANJABBAR, AksesJambi.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dari Januari hingga pertengahan bulan November 2019 menemukan 207 warga terserang Demam Berdarah Dengue dan Dengue Shock Syndrome (DSS).
Jumlah tersebut didapat dari laporan 16 Puskesmas yang tersebar di wilayah Tanjabbar. Dan dari Kecamatan yang ada, Kecamatan Tungkal Ilir masih dikategorikan wilayah Endemis.
Kabid P2P Dinkes Tanjabbar, dr. Johanes melalui Kasi P2PM, Ermadayanti mengungkapkan, dari ratusan penderita laporan dari Puskesmas yang ada, untuk bulan Oktober paling banyak penderita yang ditemukan.
“Untuk bulan Oktober saja ada 45 penderita,” kata Ermadayanti, Rabu (20/11/2019).
Terkait wilayah endemis, kata Ermadayanti, Kecamatan Tungkal Ilir masih dikategorikan wilayah Endemis. Selain itu juga wilayah Kecamatan Bram Itam dan Betara yang patut diwaspadai akan DBD ini.
Sebelum adanya Penderita DBD maupun DSS akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, Ermadayanti mengakui pihaknya melalui Fasilitas Kesehatan seperti Puskesmas sudah gencar melakukan sosialisasi secara mobile memberitahukan kepada warga untuk mewaspadai DBD.
“Khususnya saat memasuki musim hujan seperti saat ini,” katanya.
Sehubungan dengan Pemberantasan sarang nyamuk, hal ini kata Ermadayanti, tidak bisa dilakukan oleh Dinas Kesehatan saja. Tetapi Dinkes juga membutuhkan bantuan warga masyarakat yang turut andil membantu pemberantasan sarang nyamuk tersebut.
“Misalnya dengan melaksanakan kegiatan gotong-royong, pemberian bubuk abate yang bisa didapatkan di Puskesmas di wilayah masing-masing,” katanya.
Memang, sambung Ermadyanti, sejumlah penderita yang ditemukan bukan semuanya asli warga Tanjabbar. Kendati demikian, kewaspadaan dan kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. (Dika)