Beranda Akses FKPT Jambi Sosialisasi Bahaya Paham Radikal Lewat ‘Aksi Bang’

FKPT Jambi Sosialisasi Bahaya Paham Radikal Lewat ‘Aksi Bang’

Para peserta yang hadir dalam acara Festival Musik Asik Bang di cafe DZ Kota Jambi. Foto: Ist
Para peserta yang hadir dalam acara Festival Musik Asik Bang di cafe DZ Kota Jambi. Foto: Ist

JAMBI, AksesNews – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi menggelar Asik Bang (Aksi Musik Anak Bangsa) yaitu festival musik tahun 2022 dengan tema “Damai Kita Harmoni Indonesia” di DZ Cafe, Kamis (20/10/2022).

Tak hanya menampilkan musik, kegiatan ini juga ada sosialisasi dari BNPT bersama FKPT terkait pencegahan terorisme untuk menekan potensi terjadinya radikalisme dan terorisme yang ada di Indonesia.

Subkoordinator Perlindungan Kepentingan Nasional BNPT RI, Nanda Fajar Aditya mengatakan, dalam festival musik tahun 2022 ini juga akan melihat potensi pemuda Kota Jambi melalui karya kreatif sekaligus mengkampanyekan bahaya terorisme yang sedang terjadi.

“Semoga ini terus terjalin kedepannya dan terus melakukan hal-hal produktif bagi anak muda Jambi, dalam kampanye tidak hanya harus offline kita juga akan melakukan secara online dan media sosial,” jelasnya.

Selanjutnya, kepada generasi muda dirinya mengingatkan bahaya terorisme sebagai kejahatan yang merusak pola pikir anak bangsa, dengan adanya agenda ini ia berharap bisa terus melakukan secara produktif sebagai penecegahan terorisme.

“Dengan adanya sinergitas antara semua lini FKPT, pemuda, Ormas maupun komunitas musik untuk menjaga harmoni dan perdamaian yang ada di Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua FPKT Provinsi Jambi, As’ad Isma juga menyampaikan, biasanya pihaknya melakukan sosalisasi terkait bahaya terorisme di dalam forum yaitu berdialog, berbeda hal hari ini, yang mencoba dengan musik agar menyentuh anak-anak muda di Jambi atau milenial.

“Supaya anak muda atau milenial memahami bahayanya terorisme yang terjadi dan bisa saling menghargai sebuah perbedaan,” ujarnya.

As’ad Isma menyebutkan, hal ini juga membuka ruang yang tersekat bagi pemuda yang ada dengan menggelar festival musik ini, bahwa berbeda-beda bisa silaturahmi dan merajut semangat kebangsaan Indonesia secara harmoni.

“Kita ingin Indonesia secara harmoni jangan sampai ada paham radikal yang masuk ke pola pikir anak muda atau milenial,” jelanya. (Wjs)