KOTAJAMBI, AksesNews – Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Kota Jambi Menggugat (AMKJM) menuntut Walikota Jambi turun dari jabatannya, atas kenaikan tarif air minum yang menyengsarakan masyarakat.
Koordinator Aliansi Masyarakat Menggugat, Abdullah dalam orasinya menyampaikan, bahwa ini merupakan aksi kami kesekian kalinya dari berbagai organisasi masyarakat, aktivis lembaga swadaya dan masyarakat umum melakukan unjuk rasa untuk menolak kenaikan air.
“Kenaikan tarif PDAM di Kota Jambi, semakin menyulitkan masyarakat pada umumnya, kami akan gelar aksi ini secara terus-menerus hingga tarif PDAM diturunkan,” teriak Abdullah, di Depan Gerbang Kantor Walikota Jambi, Senin (18/03/2019).
Selain itu, Abdullah juga mengungkapkan bahwa kenaikan tarif PDAM Tirta Mayang disebabkan karena Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mayang (PDAM TM) selama ini tidak pernah menyetorkan pajak senilai Rp 5 miliar.
“Setiap rekening masyarakat saat membayar tarif PDAM, memiliki PPN yang wajib di setor tapi itu tidak dilakukan,” ungkapnya.
Dari pantauan AksesJambi.com, aksi sempat memanas antara massa dengan petugas Satpol PP saat massa melempari pagar kantot Walikota Jambi dengan telur ayam.
BACA JUGA: Dinilai Tak Pro Rakyat, Fasha dan Erwin Dituntut Mundur dari Jabatannya
Kritik Pedas Ketua DPRD Terkait Kenaikan Tarif PDAM di Kota Jambi
“Walikota Jambi, Walikota Kaleng-kaleng,” kata salah satu orator, di Depan Gerbang Kantor Walikota saat aksi sedang berlangsung.
Sementara itu, massa aksi juga menilai pemerintahan Syarif Fasha sebagai Walikota Jambi telah gagal karena telah mengeluarkan kebijakan yang memberikan penderitaan bagi rakyat.
“Dengan menaikan Tarif PDAM, maka secara otomatis berdampak kepada harga kebutuhan pokok, maupun yang lainnya. Apalagi dasar menaikan tarif merupakan kebijakan yang melanggar aturan, juga tidak berpihak kepada rakyat,” pungkasnya. (Team AJ)
