Penjelasan BMKG Terkait Penurunan Suhu di Sungai Penuh dan Kerinci

KERINCI, AksesJambi.com – Kabut asap yang menyelimuti Kota Sungai Penuh dan Kabupaten tetangga sejak beberapa hari terakhir semakin tebal dan pekat. Hal ini berdampak buruk terhadap aktivitas dan kesehatan masyarakat.

Selain itu, keberadaan kabut asap tersebut juga membuat suhu di kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh mengalami penurunan yang cukup ekstrem.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Depati Parbo Kerinci, Mardiansyah, mencatat pada hari Minggu 15 September kemarin suhu pada pagi hari mencapai 13° Celcius. Penurunan suhu tersebut membuat seluruh masyarakat Kerinci dan kota sungai penuh merasakan hawa dingin yang berbeda dari hawa hari biasanya.

“Penurunan suhu yang cukup ekstrem tersebut merupakan dampak dari tebalnya kabut asap yang melanda Kerinci dan Sungai Penuh sejak beberapa hari terakhir,” kata Mardiansyah, saat di temui di ruang kerjanya, Selasa (17/09/2019).

Lanjutnya, penurunan suhu tersebut karena kabut asap menyebabkan terganggunya proses pelepasan udara ke Atmosfer pada malam hari, dan pada pagi hari sinar matahari terhalang oleh kabut asap, sehingga suhu menjadi lebih dingin.

BMKG Depati Parbo Kerinci memperkirakan, jika kabut asap terus semakin tebal serta pekat dan hujan tidak juga turun, maka penurunan suhu udara di kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh akan terjadi cukup lama hingga beberapa hari kedepan. (Jnf)