JAMBI, AksesNews – Provinsi Jambi mendapatkan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp 3,4 Triliun pada pertama tahun 2021.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (Kanwil DPJb) Provinsi Jambi, Supendi menjelaskan Rp 3,4 Triliun itu berasal dari pemasukan sektor pajak, bea cukai, dan pemasukan negara bukan pajak (PNBP).
“Alhamdulillah untuk penerimaan dari pajak, bea cukai, dan penerimaan bukan pajak, terjadi peningkatan dan melebihi dari target,” ujar Supendi, Sabtu (17/07/2021).
Dari sektor pajak, Provinsi Jambi menerima Rp 2,9 Triliun. Sedangkan penerimaan bruto dan penerimaan neto mencapai sebesar Rp 2,2 Triliun.
Penerimaan dari paruh pertama tahun 2021 dari bea cukai, nilainya sebesar Rp 209,6 Miliar. Lalu, penerimaan dari PNBP sebesar Rp 282,4 Miliar.
Sementara itu, dana APBN yang dialokasikan untuk Provinsi Jambi selama tahun 2021 sebesar Rp 10,4 Triliun, sudah direalisasikan sebesar Rp 4,13 Triliun (39,79 persen).
“Belanja ini terdiri dari belanja pegawai 51,8 persen, barang 35,1 persen, modal 32,3 persen, bansos 26,9 persen. Kemudian belanja DAK fisik 14,1 persen, dana desa 46,58 persen, dan dana BOS 67,9 persen,” kata Supendi
Dari belanja ini, kata Supendi, memang terjadi penurunan dari DAK fisik dan dana desa sebesar 14,1 persen. Juga terjadi penurunan pada dana BOS sebesar 35,4 persen.
Ia pun mengatakan kontribusi terbesar belanja dalam PEN dan pembiayaan, ada pada upaya pelindungan sosial.
“Kontribusi terbesar berada pada klaster pelindungan sosial. Ini dalam rangka memperkuat daya beli masyarakat selama masa pandemi Covid-19, yakni sebesar Rp 668 miliar,” tuturnya.
Klaster realisasi belanja lainnya, seperti kesehatan sebesar Rp 57,2 miliar, UMKM Rp 123,1 Miliar, dan sektoral KL dan Pemda sebesar Rp 294 Miliar.
Supendi berharap kinerja ini dapat terus berlanjut hingga akhir tahun 2021 nanti. Terlebih kondisi pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia.
“Harapannya, tentu prestasi dan hasil kinerja ini bisa terus berlanjut sampai dengan akhir tahun 2021. Seperti kita ketahui, kita ini masih berada pada kondisi pandemi Covid-19,” pungkasnya. (Sob/Jmk)