JAPAN, AksesNews – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Fachrori Umar, mengemukakan bahwa Jepang merupakan contoh dan rujukan yang sangat baik dalam pengelolaan danau, baik dari sisi kebersihan, keindahan, maupun manfaat danau bagi perekonomian masyarakat, dengan tetap mengedepankan kelestarian lingkungan hidup.
Hal tersebut dikemukakan oleh Fachrori usai mengikuti Konfenrensi Danau Sedunia, Indonesia-Japan Workshop on Sustainable Lake Management in The 17th World Lake Conference (WLC17) di Ibaraki, Jepang, 15-16 Oktober 2018.
Keikutsertaan Fachrori dalam Konferensi Danau Sedunia tersebut didasarkan pada surat undangan Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor S.100/PDASHL/PKPD/KLN.O/8/2018 tanggal 31 Agustus 2018 tentang Konferensi Danau Sedunia.
The World Lake Conference (Konferensi Danau Sedunia) Tahun 2018 di Kota Ibaraki, Jepang merupakan kelanjutan dari Konferensi Nasional Danau Indonesia di Sanur Bali tanggal 13 s.d 15 Agustus 2009, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pemerintah daerah, dan instansi terkait dalam memelihara dan menyelamatkan fungsi danau.
Fachrori mengapresiasi pengelolaan danau dan penataan kota di Jepang, yang sangat bersih dan indah, serta tata kota yang sangat rapi. Penataan danau dan kota yang sangat bagus tersebut, kata Fachrori, sangat didukung oleh ketertiban masyarakat, serta kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Fachrori berharap agar apa yang diperoleh dari konferensi danau di Jepang, bisa diterapkan di Jambi, supaya pengelolaan danau dan pelestarian lingkungan di Provinsi Jambi bisa dilakukan sesuai dengan tata kelola yang baik, yang membawa manfaat bagi masyarakat secara berkelanjutan.
Untuk itu, Fachrori menggimbau semua pihak untuk bersama-sama menjaga kelestarian danau dan lingkungan. Indonesia memiliki tidak kurang dari 500 danau dengan ciri khas sebagai “Danau Tropis Kepulauan” dan Danau Kerinci Provinsi Jambi, masuk salah satu dari 15 danau yang menjadi prioritas nasional yang tertuang dalam RPJMN untuk dilakukan pembenahan dan pengelolaan.
Word lake conference tersebut dibuka oleh Pangeran Akisino, dihadiri oleh para tamu dari berbagai negara dan juga para gubernur wilayah Jepang yang memiliki danau. Selain menyampaikan prinsip dan tata kelola danau, Pangeran Akisino mengucapkan belasungkawa dan prihatin atas kejadian yang menimpa Palu Sulawesi Tengah.
“Kita hidup dalam satu planet, karenanya kewajiban kita bersama, menjaga ekologi dan lingkungan termasuk danau sehingga kedepan kelestarian lingkungan dapat dinikmati anak cucu kita,” ujar Paneran Akisino.
Perwakilan UNDP berharap komitmen bersama untuk menjaga kelestarian danau di seluruh dunia, dan tentunya komitmen pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan. (Hms)