Minimalisir Pembalakan Liar, TNBT Gandeng LAJ untuk Kawasan Penyangga

JAMBI, AksesNews – Deforestasi selalu mengintai dan mengancam kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) dengan luas kawasan 144.333 hektare yang beda di wilayah dua provinsi (Jambi dan Riau).

Perambahan dan pembalakan liar merupakan ancaman serius bagi TNBT karena kawasan tersebut merupakan lanskap penting bagi Indonesia. Sehingga diperlukan upaya serius dari pemerintah dalam menjaga kelestariannya.

Dalam upaya menanggulangi ancaman perambahan dan pembalakan di kawasan TNBT, memang diperlukan adanya kawasan penyangga yang terkelola dengan baik.

Di Provinsi Jambi, tepatnya di Kabupaten Tebo, TNBT menggandeng perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Lestari Asri Jaya (LAJ) dalam upaya membangun kawasan penyangga ini.

PT LAJ sendiri sejak awal sudah berkomitmen dalam hal pelestarian lingkungan. Selain itu, masyarakat setempat yang berbatasan langsung dengan kawasan TNBT turut digandeng dalam memperkuat upaya perlindungan kawasan penyangga TNBT.

Penguatan fungsi dalam rangka mendukung pengelolaan TNBT, Direktur LAJ, Meizani Irmadhiany bersama dengan Kepala Balai TNBT, Darmanto melakukan penandatanganan Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2019-2020. Penandatanganan ini merupakan kerjasama anatar Balai TNBT dengan PT LAJ yang mana pada 2018 lalu sudah dahulu disepakati dan ditandatangani.

Kerjasama TNBT dengan LAJ ini meliputi perlindungan kawasan penyangga. Kemudian pengawetan flora dan fauna, restorasi ekosistem serta pemberdayaan masyarakat.

Kepala Balai TNBT Darmanto mengatakan, pemerintah sangat menyadari pentingnya kawasan penyangga taman nasional dalam upaya perlindungan kawasan, ekosistem serta flora dan fauna. Kerjasama dengan para pihak pun harus dibangun untuk mendukung perlindungan itu.

“Seperti dengan PT Lestari Asri Jaya (LAJ), kerjasama yang sudah terjalin beberapa tahun ini memiliki dampak positif dalam pentingnya kawasan dan pemberdayaan masyarakat di kawasan taman nasional,” ujar Darmanto.

Berkat adanya kerjasama ini pada kurun waktu satu tahun ini sekitar 530 mandays patroli bersama dilakukan Rangers LAJ dan TNBT. Patroli dilakukan secara rutin dalam rangka perlindungan kawasan dan pemantauan satwa dalam kawasan TNBT. Selain itu, TNBT juga menutup akses ke titik-titik pembalakan liar.

Bersama PT LAJ, TNBT juga melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat perambah terkait status dan fungsi lahan yang mereka rambah dan tanda-tanda batas kawasan. Hal itu pun terus dilakukan, selain juga memasang papan tanda kawasan konservasi.

Menurut Meizani Irmadhiany, kawasan penyangga seperti LAJ berperan penting dalam membangun kawasan produksi yang berkelanjutan sebagai area penyangga TNBT.

“Melalui penanaman karet yang berkelanjutan, dapat menciptakan lapangan pekerjaan, sekaligus menjaga kawasan konservasi. Kedepannya kami berharap kerjasama yang sudah terjalin dapat terus memberikan dampak positif dan jangka panjang bagi PT LAJ dan TNBT,” kata Meizani. (Bahara Jati)