Beranda Akses Kerja Sambil Ibadah: Pedagang Bakso di Jambi Ini Tak Patok Harga, Bayar...

Kerja Sambil Ibadah: Pedagang Bakso di Jambi Ini Tak Patok Harga, Bayar Seikhlasnya

JAMBI, AksesNews – Seorang pedagang bakso di daerah Semurup, Kerinci, Jambi viral di media sosial (medsos) belakangan ini. Pasalnya, Bakso Pak Agus ini tak ada mencantum harga. Pembeli boleh membayar, seikhlasnya saja.

Bahkan, khusus kepada tetangga dan orang-orangnya sama sekali tak mematok harga alias gratis. Pedagang tersebut, kerap menggratiskan baksonya dengan alasan ia bekerja sambil ibadah.

Awal kisah pedagang bakso tersebut pertama kali dibagikan oleh seorang pria bernama Gilang Kartasasmita melalui akun TikTok pribadinya @gilangkartasasmita pada Minggu, 4 Oktober 2020 lalu. 

“Demi apapun ini awalnya, gue iseng mau ngerekam. Gue sering makan di sini dan pusing perihal harga. Sebab, kalau gue bayar Rp50 ribu, suka kembalian Rp 45 ribu, Rp 40 ribu, hingga Rp 35 ribu. Kadang gue mikir, niat jualan atau nggak sih, nih,” tulis dalam video yang beredar.

Dalam video yang beredar itu juga, pemilik usaha Bakso Pak Agus Semurup tersebut mengaku tak ada harga saat ditanya pembeli. Pedagang tersebut mengaku, bekerja sambil ibadah dan pembeli terserah mau bayar berapapun.

“Benar, ini nggak ada harganya, saya kerja sambil ibadah. Rp 10 ribu boleh, Rp 15 ribu boleh, sama tetangga nggak bayar minta aja, boleh. Sama kawan gratis. Sumpah, kalau nggak disambar gledek aku. Tengoklah di dalam mana ada (harga) menu bakso berapa. Sengaja nggak buat (harga) menu,” percakapan dalam video.

Belakangan diketahui nama pemilik kedai bakso yang viral itu, Heri Wahyono (29), ia mengaku sudah berjualan bakso di Semurup, Kerinci, Jambi, sejak tahun 2016 lalu. Sebelumnya, ia ikut membantu orang tuanya pada usaha yang sama.

“Bapak ajarin dulu emang kenyataan gitu, sama tetangga Rp 10 ribu boleh, kawan makan boleh,” kata Heri seperti yang lansir kumparan.com, Senin (12/10/2020) kemarin.

Dengan cara berjualan yang seperti itu, ia mengaku tak rugi. Bahkan, ia juga masih bingung dengan keuntungan yang ia dapatkan dalam sehari-hari.

“Saya buka warung jam 15.00 WIB sampai 22.00 WIB, pendapatannya saya bawa ke pasar, sisanya untung. Ada untung syukur, [tak ada untung], cari lagi,” tambahnya.

Meski begitu, Heri mengatakan, tak semua orang bisa membayar dengan seikhlasnya untuk bakso yang ia jual. Ketentuan itu, hanya berlaku untuk tetangga atau warga yang ia kenal.

“Kalau orang yang tidak kenal itu, untuk bakso biasa [bayarnya] Rp 12 ribu, yang pakai tahu Rp 13 ribu, [pakai] tahu dan telor Rp 15 ribu,” imbuhnya.

Semenjak dua bulan yang lalu, ia dibantu oleh dua orang karyawan. Meski begitu, kini, ia ditemani oleh satu orang saja karena sudah pulang kampung.

Diketahui, hingga saat ini, warung bakso Agus berada di dekat SMPN 1 Kabupaten Kerinci, Jambi. Tak ayal, sejak diunggah, para warganet mengaku salut dan terharu dengan niat tulus dari pedagang bakso asal Jambi ini.

SUMBER: KumparanNews