JAMBI, AksesNews – Lebih kurang 10 menit dengan iringan musik dari pemusik “MINDULAHIN” Azhar MJ dan diperagakan 6 penari wanita dan 3 penari pria, Tari Bedeti yang merupakan tari ritual Suku Anak Dalam (SAD) Desa Pelepat, Kabupaten Bungo perdana di tampilkan di publik oleh Teater Tonggak.
Pertunjukan Tari Bedeti ini diselenggarakan di Teater Arena Taman Budaya Jambi (TBJ) Kawasan Sungai Kambang Kota Jambi, Minggu (14/07/2019) malam.
Bedeti adalah tutur berisi Doa untuk sang pencipta yang disampai tetua SAD yang berdiri paling depan yang memimpin Tari Bedeti.
Tari Bedeti menurut jenisnya banyak sesuai konteks acara yang berlangsung, namun pada umumnya ada 3 jenis, yakni Tari Bedeti Mandi Anak, Tari Bedeti Pernikahan, dan Tari Bedeti Persembahan.
Untuk saat ini, seseorang yang memiliki Bedeti desa Pelepat hanya Nurbaiti (81) atau kerap di panggil Mak Nur.
Pertunjukan Tari Bedeti yang di gelar Teater Tonggak, Sutradara Pertunjukan Tari Bedeti, Raja Rizki Maylando mengatakan tujuan dari pertunjukan ini untuk mengangkat aura Bedeti yang sudah hampir hilang. Sebab, secara alami tidak ada lagi keturunannya yang melakukan Bedeti.
Dalam pertunjukan, tutur asli dari Bedeti di ganti dengan musik. Walaupun keaslian dan khasnya Bedeti tersebut terdapat dalam tuturnya.
“Tutur itu kami tampilkan dengan alunan musik. Karena kalau kental dengan tutur, saya harus membawa satu penari yang harus bisa bertutur. Itu sangat menjadi ciri khas sendiri dari tari Bedeti karena dukun harus mengawali di depan dia bertutur. Ketika saya harus membawa proses ini, penari saya harus menghapal dan harus benar benar bertutur. Itu yang menjadi suatu yang tertahan oleh Mak Nur ketika bertanya dan komunikasi,” jelas Raja.
Dari gerakan tari, Raja mengungkapkan gerak yang dilakukan penari itu tatap sama dengan yang di lakukan langsung oleh Mak Nur. Dari tutur itu sendiri, Menurut Raja masyarakat awam dan masyarakat biasa tidak akan tahu.
Raja berharap seni budaya dari SAD terus terjaga dan trus terjalin hingga kapanpun. “Bedeti salah satunya yang saya bawa malam ini terjaga hingga ke generasi dan penerus,” pungkasnya.
Pada pertunjukan Tari Bedeti ini, Mak Nur hadir langsung untuk menyaksikan murid-muridnya yang telah berlati selama 1,5 bulan.
Melihat secara langsung, Mak Nur mengaku senang dengan penampilan murid-muridnya. Untuk kesesuaian gerak tari, Mak Nur menyatakan itu gerakan asli dari tari Bedeti
“Itu lah asli itu tadi. Memang aku ajar anak-anak murid siko model ko (itu sudah asli itu tadi, memang saya ajarkan anak-anak murid sini seperti itu),” kata Mak Nur. (Alpin)