MERANGIN, AksesJambi.com – Hanya ingin cepat sampai ke sekolah karena ujian, 3 orang guru yang nekat menerobos jembatan gantung Desa Limbur Merangin, Kecamatan Pamenang Barat, Kabupaten Merangin, disaat diperbaiki, akhirnya buka suara.
Ketiga guru Sekolah Dasar Negeri 117 Merangin itu, Risma, Indriyanti dan Siti Aisyah. Aksi nekat tersebut menurut Risma, dilakukan agar bisa cepat sampai ke sekolah, karena ujian.
‘’Ini kesalahan kami yang tidak perduli lagi dengan keselamatan kami. Padahal ada tulisan ‘Warning Dilarang Menyeberang Jembatan Saat Tukang Sedang Bekerja, Mohon Pengertiannya’ di pangkal jembatan itu,’’ ujar Risma, Rabu (14/5/2025).
Diakui guru lainnya Indriyanti, Pemerintah Desa Limbur memang sudah menyediakan jalan alternatif, namun jarak tempuh jalan alternatif itu cukup jauh, sehingga mereka takut terlambat tiba di sekolah.
‘’Sebenarnya kami ada empat orang guru, tapi guru satunya lagi Dwi Cahyani tidak berani menyeberangin jembatan rusak yang sedang dalam tahap perbaikan tersebut,’’ terang Indriyanti.
Terpisah, Sargawi Plt Kades Limbur menjelaskan, rambu-rambu larangan untuk tidak melewati jembatan tersebut, telah lama dipasang. Namun pagi itu karena para tukang belum datang, sehingga para ibu guru dan siswinya itu bisa menerobos.
Untuk itu Sargawi mohon kepada masyarakat untuk bersabar, dalam waktu dekat perbaikan jembatan itu segera rampung dan akses jalan lancar kembali. Plt Kades minta, masyarakat jangan dulu melewati jembatan tersebut, karena sangat berbahaya.
‘’Tolong pergunakan jalan alternatif yang telah kami sediakan. Jika takut terlambat ke sekolah, tolong bangun lebih pagi lagi, sehingga aman di perjalanan, aman sampai sekolah atau sampai ke tempat pekarjaan,’’pinta Plt Kades. (JON)