Siloam Hospitals Lakukan Transplantasi Ginjal ke 200

Sejumlah Pembicara dan Testimoni dari Pasien Transplantasi Ginjal. Foto: Rls
Sejumlah Pembicara dan Testimoni dari Pasien Transplantasi Ginjal. Foto: Rls

JAKARTA, AksesNews – PT Siloam International Hospitals Tbk, melalui Rumah Sakit (RS) Siloam ASRI melakukan peluncuran Layanan Unggulan Transplantasi Ginjal untuk menjawab kebutuhan pasien akan terapi pengganti ginjal di Indonesia. Dengan didukung oleh tim multidisiplin yang terdiri dari berbagai spesialis yang berpengalaman dan andal di bidangnya, inovasi teknologi transplantasi ginjal, dan sistem pengelolaan klinis dan operasional dari jaringan Siloam Hospitals, masyarakat Indonesia diharapkan tidak perlu lagi pergi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan transplantasi ginjal yang optimal dan berkualitas.

Saat ini, RS Siloam ASRI telah melakukan lebih dari 200 operasi transplantasi ginjal sejak tahun 2017 hingga sekarang, dengan 41 persen pasien berasal dari pulau Jawa dan 59 persen dari luar pulau Jawa. Sejak tahun 2018, RS Siloam ASRI juga telah melakukan teknik retroperitoneal yang lebih aman dan efektif untuk pendonor, di mana tindakan transplantasi dilakukan langsung ke letak ginjal pendonor. Dengan dukungan dari tim multidispilin yang berpengalaman, inovasi teknik dan teknologi terbaru, RS Siloam ASRI mampu mencapai tingkat keberhasilan yang setara dengan tingkat internasional.

Sebagai perbandingan, RS Siloam ASRI mencatat tingkat keberhasilan hidup 1 tahun (1-year survival rate) sebesar 95,6 persen dan tingkat keberhasilan cangkok ginjal 1 tahun (1-year graft survival rate) sebesar 98,0 persen sementara menurut laporan European Renal Association Registry di tahun 2013, rata-rata global untuk tingkat keberhasilan hidup 1 tahun adalah 95,8 persen dan tingkat keberhasilan cangkok ginjal 1 tahun adalah 98,6 persen.

Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, Caroline Riady mengatakan, sebagai rumah sakit swasta yang aktif melakukan transplantasi ginjal di Indonesia, Siloam Hospitals Group dapat mengembangkan kapasitas sebagai pusat transplantasi di masa depan, menggunakan teknik inovatif, keahlian klinis dan riset, serta pendekatan multidisiplin untuk mendapatkan hasil klinis yang berkualitas tinggi.

“Kami berterima kasih kepada pihak Kementerian Kesehatan RI yang telah memberikan sertifikasi, juga semangat dan dukungan sehingga kami bisa mewujudkan visi, misi dan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia serta berkontribusi kepada bangsa dan negara. Bersama dengan rumah sakit pemerintah, kini RS Siloam ASRI menjadi rumah sakit swasta yang mendapatkan pengakuan dari Kemenkes RI untuk melakukan transplantasi ginjal di Indonesia demi pemulihan kehidupan pasien gagal ginjal,” tambah Caroline Riady, Kamis (12/01/2023) lalu.

Transplantasi Ginjal Solusi Terapi Terbaik

Prof. Dr. dr. Endang Susalit, Sp.PD-KGH, FINASIM, Ketua Tim Transplantasi Ginjal RS Siloam ASRI menyampaikan, penyakit ginjal kronik saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia dengan angka prevalensinya sekitar 10 persen pada orang dewasa. Penyakit ginjal kronik yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan dan diet rendah protein akan berakhir dengan gagal ginjal yang menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien yang pada umumnya memerlukan pengobatan pengganti ginjal, yaitu dialisis atau transplantasi ginjal.

“Dapat dikatakan bahwa transplantasi ginjal merupakan terapi gagal ginjal paling ideal karena bisa mengatasi permasalahan akibat penurunan fungsi ginjal, tidak seperti dialisis yang hanya dapat mengatasi sebagian masalah saja. Manfaat transplantasi dalam meningkatkan harapan hidup,” lanjutnya.

Bisa dilihat pada pasien dialisis yang disebabkan oleh diabetes melitus yang dinyatakan memiliki harapan hidup 8 tahun, namun jika dilakukan transplantasi ginjal, pada kelompok umur yang sama, harapan hidupnya meningkat menjadi 25 tahun.

“Transplantasi ginjal mengalami berbagai kemajuan yang pesat dalam bidang medis dan bedah. Saat ini di Indonesia sudah diterapkan metode pemeriksaan persiapan operasi dan obat imunosupresan terbaru sehingga mengurangi angka rejeksi. Teknik operasi terbaru yang sama dengan di luar negeri pun sudah diterapkan, sehingga keberhasilan harapan hidup donor dan pasien tidak berbeda dengan hasil di luar negeri. Contohnya, jika dahulu teknik pengambilan ginjal donor dilakukan dengan cara nefrektomi terbuka, sekarang dilakukan dengan metode laparoskopi yang sangat bermanfaat bagi pendonor,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U (K), Ketua ASRI Urology Center (AUC) mengemukakan, penyakit Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan salah satu dari penyakit yang menyerap dana besar pada pembiayaan kesehatan pemerintah melalui BPJS, sehingga menjadi penyakit yang diutamakan penyelesaiannya oleh Kemenkes RI.

Gagal ginjal masih menjadi masalah serius yang perlu ditanggulangi di Indonesia, di mana tingkat kejadian gagal ginjal yang kronik meningkat dari 0,2 persen pada 2013 menjadi 0,38 persen pada 2018.

Ia juga menerangkan bahwa jika dibandingkan dengan hemodialisis kronik, transplantasi ginjal memiliki keunggulan dalam hal memperpanjang angka harapan hidup, memperbaiki kualitas hidup serta efisiensi total pembiayaan jangka panjang. Transplantasi ginjal sudah dilakukan di Indonesia sejak tahun 1977, namun baru berkembang pesat pada tahun 2011 dan sampai saat ini telah dilakukan lebih dari 1.200 kasus (jumlah yang sangat kecil dibandingkan populasi & penderita GGK).

“Awalnya, prosedur dilakukan dengan memasukkan alat laparaskopi melalui rongga perut (peritoneum dimana terdapat usus dan organ-organ lain), kemudian membuka ruangan belakang tempat ginjal berada. Sejak 2018 dikembangkan teknik baru, laparaskopi langsung ke lokasi ginjal (retroperitoneal), hal ini membutuhkan keterampilan yang lebih baik dari operator, namun memberikan keuntungan yaitu komplikasi yang lebih rendah bagi pendonor,” jelasnya.

Teknik Laparoskopi Retroperiteneal

“Di RS Siloam ASRI, operasi pengangkatan ginjal donor dilakukan 100 persen dengan laparoskopi, awalnya melalui prosedur transperitoneal dengan keuntungan lapangan pandang operasi yang lebih luas, dan secara teknis lebih mudah dibandingkan retroperitoneal. Pengembangan laparaskopi donor nefrektomi melalui retroperitoneal dimulai dengan membuat ruangan baru di area ginjal, yang bisa memberikan akses langsung ke pembuluh darah ginjal tanpa melalui rongga perut dan memindahkan usus besar sehingga menurunkan risiko komplikasi,” ujar dr. Nur Rasyid.

“Pada tahun 2020, tim transplantasi di RS Siloam ASRI sudah mulai mengembangkan teknik laparoskopi retroperiteneal. Sampai saat ini, RS Siloam ASRI telah melakukan operasi laparaskopi donor transperitoneal sebanyak 78 pasien dengan 1 komplikasi, dan retroperitoneal sebanyak 137 pasien tanpa adanya komplikasi. Dalam proses operasi transplantasi ginjal pada resipien (penerima), secara fundamental yang harus dikuasai operator adalah penyambungan pembuluh darah (anastomosis vaskuler) dari donor ke resipien,” ungkapnya.

Dalam paparannya, ia juga mengemukakan bahwa pada pemeriksaan CT angiografi untuk melihat pembuluh darah ginjal donor seringkali ditemukan calon donor yang memiliki pembuluh darah arteri ginjal lebih dari satu atau yang disebut dengan multiple renal artery (MRA). Pada awal pengembangan transplantasi, calon donor seperti ini tidak ideal, sehingga kadang diminta mencari donor lain. Namun, dengan pengembangan kemampuan operasi (microsurgery) dari tim resipien RS Siloam ASRI yang mampu menyatukan beberapa pembuluh darah menjadi satu bagian, hal ini memberikan kesempatan lebih besar pada ketersediaan donor dan memberikan keberhasilan yang sama baiknya dengan donor yang pembuluh darah arteri tunggal.

Prosedur persiapan transplantasi yang mulus atau seamless memerlukan adanya kerja sama yang baik antara koordinator transplan, tim advokasi (melaksanakan tugas KTN) yang baik, dokter spesialis nefrologi yang memastikan tingkat kecocokan organ donor dan resipien, dokter spesialis radiologi yang dapat menampilkan pembuluh darah donor dan resipien dengan baik, serta seluruh tim dokter spesialis yang memastikan toleransi operasi pasien cukup untuk melaksanakan transplantasi.

“Pada pelaksanaannya, dilakukan anestesi oleh tim anestesi yang berpengalaman dalam transplantasi organ di samping kesiapan tim bedah urologi untuk donor dengan laparaskopi dan untuk resipien dengan teknik bedah mikro sehingga menurunkan morbiditas dan meningkatkan keberhasilan transplantasi ginjal di RS Siloam ASRI hingga saat ini,” tutupnya.

Tentang Siloam Hospitals Group

PT Siloam International Hospitals Tbk (“Siloam Hospitals”) merupakan jaringan rumah sakit swasta di Indonesia yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi di Indonesia. Memulai bisnis pada tahun 1996, saat ini Siloam Hospitals mengelola dan mengoperasikan 41 rumah sakit, terdiri dari 15 rumah sakit di kawasan Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Ambon. Siloam Hospitals Group juga mengoperasikan 66 Siloam Clinic.

Visi Siloam Hospitals adalah menyediakan pelayanan kesehatan dengan kualitas internasional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat dalam skala nasional yang berlandaskan kasih Ilahi menjadi dasar bagi Siloam Hospitals untuk tanggap pada transformasi sosial yang dinamis di Indonesia. Misi Siloam Hospitals adalah menjadi pilihan terpercaya untuk layanan kesehatan holistik berkelas dunia, pendidikan kesehatan, dan riset.

Siloam Hospitals merupakan pelopor akreditasi Joint Commission International (JCI) untuk rumah sakit di Indonesia. JCI merupakan lembaga akreditasi internasional berpusat di Amerika Serikat yang fokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien. Untuk informasi lebih lanjut tentang Siloam Hospitals, kunjungi www.siloamhospitals.com.

Tentang RS Siloam ASRI

Berlokasi di Duren Tiga, Jakarta Selatan, RS Siloam ASRI yang berdiri sejak tahun 2008 merupakan rumah sakit bedah urologi terdepan di Indonesia. RS Siloam ASRI menggunakan beragam teknik dan teknologi mutakhir untuk memberikan pelayanan bedah terbaik pada para pasien yang mengalami gangguan prostat, tumor urothelium, batu ginjal, ataupun keluhan-keluhan masalah urologi lain. ASRI Urology Center didukung oleh dokter spesialis dan subspesialis urologi yang kompeten serta teknologi terkini untuk memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu tinggi. Saat ini, ASRI Urology Center merupakan pusat pelayanan urologi di rumah sakit swasta yang memiliki dokter spesialis dan subspesialis urologi terbanyak yaitu 10 spesialis.

Pernyataan Pelepasan Tanggung Jawab: Siaran Pers ini disiapkan oleh Siloam Hospitals dan disebarluaskan hanya untuk menyampaikan informasi yang bersifat umum. Siaran Pers ini tidak dimaksudkan untuk suatu kalangan atau tujuan tertentu dan bukan merupakan rekomendasi terkait saham Siloam Hospitals. Tidak ada jaminan yang diberikan mengenai kelengkapan maupun kepastian informasi yang dimuat. Seluruh pendapat dan perkiraan yang dicantumkan dalam Siaran Pers ini merupakan pendapat kami pada tanggal ini dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Siloam Hospitals tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin dialami pihak manapun karena sebagian atau seluruh isi Siaran Pers ini, Siloam Hospitals beserta perusahaan-perusahaan yang terafiliasi termasuk karyawan-karyawan dan agen-agennya tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kealpaan, kelalaian atau ketidaktepatan apapun juga yang dapat terjadi. Pernyataan Bersifat Prediktif: Beberapa pernyataan dalam Siaran Pers ini bersifat atau mungkin bersifat prediktif.

Penyataan-pernyataan tersebut umumnya memuat kata-kata seperti “akan”, “berharap”, “mengantisipasi” atau sejenisnya. Sesuai dengan sifatnya, pernyataan prediktif mengandung risiko serta ketidakpastian yang mungkin dapat menyebabkan kenyataan yang berbeda dengan apa yang dijelaskan di dalam Siaran Pers ini. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kenyataan yang berbeda termasuk tetapi tidak terbatas pada: situasi ekonomi, sosial dan politik di Indonesia; situasi industri kesehatan di Indonesia; situasi pasar; penambahan beban peraturan di Indonesia.

Termasuk peraturan terkait lingkungan dan biaya pemenuhan peraturan; fluktuasi nilai tukar mata uang asing; perkembangan suku bunga, biaya modal dan ketersediaan modal; harga permintaan dan penyediaan yang diantisipasi terkait jasa kesehatan kami serta pengeluaran modal terkait dan investasi lainnya; biaya konstruksi; ketersediaan jasa kesehatan; kompetisi dari perusahaan-perusahan maupun lokasi-lokasi lain; perubahan dalam permintaan pelanggan; perubahan dalam biaya operasional, termasuk gaji karyawan, upah dan pelatihan, perubahan kebijakan publik dan pemerintah; kemampuan kami untuk tetap kompetitif; kondisi finansial, strategi bisnis serta rencana-rencana dan target-target yang ditetapkan manajemen kami untuk pengerjaan di masa depan; pengadaan pemasukan di masa depan; pemenuhan peraturan lingkungan dan remediasi.

Apabila antara lain satu atau lebih dari risiko-risiko maupun ketidakpastian-ketidakpastian yang disebutkan di atas terjadi, hasil nyata dapat berbeda secara materil daripada yang diperkirakan, diantisipasi atau diproyeksi. Secara khusus namun tidak terbatas, biaya modal dapat meningkat, proyek dapat ditunda dan peningkatan produksi yang diantisipasi, kapasitas atau pelaksaan, mungkin tidak seluruhnya akan terjadi.

Sekalipun kami meyakini bahwa harapan-harapan manajemen kami yang tertuang dalam penyataan-pernyataan bersifat prediktif adalah masuk akal berdasarkan informasi yang kami miliki pada saat ini, kami tidak dapat memberikan jaminan bahwa harapan-harapan ini dapat menjadi kenyataan. Tidak seharusnya anda bergantung pada pernyataan-pernyataan tersebut secara serta-merta. Bagaimanapun, pernyataan-pernyataan ini berlaku hanya pada tanggal saat dinyatakan, dan kami tidak bertanggung jawab untuk melakukan pembaharuan atau revisi, sekalipun tersedia informasi baru, kejadian-kejadian baru atau apapun juga. (Bjs)