JAMBI, AksesNews – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menggelar penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Sinergi Pengembangan Pelabuhan Jambi.
Penandatanganan tersebut, dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Fachrori Umar, dengan Direktur Utama PT Pelindo II, Elvyn G Masassya, di Ruang Rapat Sekda Provinsi Jambi, Kamis (13/12/2018) siang.
Fachrori berharap agar pengembangan pelabuhan di Provinsi Jambi bisa mendorong hilirisasi produk. Pembangunan dan pengembangan pelabuhan menjadi salah satu strategi dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya bagi Provinsi Jambi.
“Keberadaan pelabuhan juga sebagai outlet dan inlet yang diharapkan pada distribusi barang dari dan menuju Jambi menjadi semakin lancar,” kata Fachrori.
Dengan adanya kawasan pelabuhan dan industri yang terintegrasi, kedepannya sektor sekunder dan tersier di Provinsi Jambi akan semakin berkembang serta mendorong peningkatan perekonomian di Provinsi Jambi.
“Semoga dengan adanya MoU ini, pembangunan dan pengembangan pelabuhan di Provinsi Jambi akan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat, terpadu dan terintegrasi, sehingga akan lebih mempercepat dalam meningkatkan perekonomian di Provinsi Jambi,” pungkas Fachrori.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelindo II, Elvyn G Masassya menyampaikan, pembangunan dan pengembangan pelabuhan yang ada di Jambi merupakan salah satu tugas dari Pelindo II, dari 12 pelabuhan dari Sumatera Barat sampai Jawa Barat.
Pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo II. Pelindo II sendiri sudah melakukan pengelolaan pelabuhan yang ada di Jambi, baik itu pelabuhan Talang Duku, Muara Sabak dan Kuala Tungkal.
“Manfaat dari keberadaan pelabuhan ini sangat besar sekali, salah satunya adalah dapat mendorong perekonomian masyarakat sekitar. Untuk itu, kita berupaya melakukan pengembangan pelabuhan, baik dalam membangun infrastruktur maupun dalam meningkatkan infrastruktur yang sudah ada,” kata Elvyn.
Elvyn menjelaskan, dalam melakukan pengembangan pelabuhan harus dilakukan secara bersama sama dari semua pihak, sehingga fungsi pelabuhan bisa optimal, contohnya para pelaku usaha bisa menggunakan akses pelabuhan untuk mengurangi cost (biaya).
“Kita sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 miliar pada tahun 2018 dan 30 miliar pada tahun 2019 untuk pelabuhan Muara Sabak, dengan harapan para pelaku usaha bisa benar-benar memanfaatkan pelabuhan sehingga berimbas pada meningkatnya pendapatan daerah dan juga terjadi peningkatan perekonomian masyarakat Provinsi Jambi,” jelasnya.
Optimalisasi pelabuhan juga harus bersinergi dengan para pelaku bisnis, karena para pelaku bisnis juga mendapatkan keuntungan dari keberadaan pelabuhan. Pelindo II akan terus menerus melakukan pembangunan dan pengembangan pelabuhan yang ada di Jambi. (Hms)