BATANGHARI, AksesJambi.com – Sakit hati karena tidak kebagian hasil pencurian sawit menjadi pemicu Agus Andani (32) tega membunuh temannya sendiri bernama Muhlisin di Desa Peninjauan, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi, Kamis (12/05/2022) malam.
Pria ini menusuk korban sebanyak 4 kali, yakni 2 kali di bagian leher, 1 kali di bagian punggung, dan 1 kali di bagian. Nahasnya lagi, pembunuhan dilakukan di rumah korban, saat anak laki-lakinya berinisial AP (5) di kamar.
“Penyebab karena tidak kebagian. Tidak kasih hasilnya. Sengat menyesal. Dengan korban sudah lama kenal,” kata pelaku pembunuhan itu saat ungkap kasus di Mapolres Batanghari, Jumat (13/05/2022).
Sementara itu, Kapolres Batanghari, AKBP Mochamad Hasan mengatakan pelaku dan korban bersama 2 orang lainnya telah melakukan pencurian kelapa sawit di area PT APL. Namun, hasil curian ini tidak dibagi pada pelaku, sehingga ia merasa sakit hati. Karena itulah, Agus tega membunuh temannya sendiri.
“Pencurian dilakukan 2 hari sebelum kejadian. Hasil curiannya dijual sekitar Rp 2 juta. Namun, ini tidak dibagi, sehingga pelaku kecewa atau sakit hati pada korban,” katanya
Ia pun mengatakan hasil curian ini digunakan untuk membeli narkoba jenis sabu yang telah dikonsumsi. Hanya saja, pelaku tidak terindikasi menggunakan narkoba sesuai hasil tes urusan.
“Jadi, selain tidak kebagian uang. Pelaku juga tidak mendapatkan sabu,” ujarnya.
Hingga saat ini, tidak ada laporan dari PT APL mengenai pencurian kelapa sawit menyeret nama 4 pelaku ini. Namun, kepolisian akan mendalami kasus tersebut.
Sebelum tragedi berdarah tersebut, korban bersama anak laki-lakinya, dan pelaku, sedang baring di rumah. Korban tidak menaruh rasa curiga pada pelaku, yang tidak lain merupakan temannya sendiri.
Namun, sebenarnya Agus sudah menaruh niat membunuh temannya sendiri. Sekitar pukul 21.00 WIB, pria ini mengeluarkan pisau yang telah disembunyikannya. Dan langsung menusuk korban sebanyak 4 kali, yakni 2 kali di bagian leher, 1 kali di bagian punggung, dan 1 kali di bagian dada.
Tragedi berdarah ini berlangsung di ruangan yang gelap. Anak korban berinisial AP (5) masih berada di ruangan itu, sehingga melihat ayahnya dibunuh. (Sob/*)