KOTAJAMBI, AksesJambi.com – Banyaknya siswa yang gagal lolos pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Jambi, membuat para Wali Murid melakukan protes dengan mendatangi Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jambi.
Para orang tua siswa, menyampaikan protes terkait kesalahan zonasi yang tidak sesuai dengan lokasi tempat tinggal mereka dan meminta kejelasan dari pihak terkait penentuan zonasi jarak antara sekolah dengan rumah mereka yang dinilai masih keliru.
Secara menyeluruh PPDB tahun ini juga dituntut untuk dievaluasi instansi terkait agar kisruh yang juga dicurigai akibat adanya siswa yang memanfaatkan jalur prestasi tidak sesuai prosedur agar ditelusuri.
Mereka menuding pihak Disdik Kota Jambi sebagai biang kisruh, karena tidak memberikan rasa keadilan bagi seluruh siswa. Apalagi terbatasnya informasi yang dipahami orang tua terkait sistem zonasi tersebut.
Mekanisme yang menjadi prioritas jarak terdekat dengan sekolah dinilai masyarakat hanya hisapan jempol belaka di beberapa sekolah. Bahkan, ada indikasi praktik ‘titipan’ dalam PPDB sebagai sumber masalah yang kini menjadi polemik.
Saat ditanya apakah selama proses penerimaan siswa baru, hingga terbitnya pengumuman pernah didatangi Oknum Pejabat tertentu untuk menitipkan sanak keluarga atau tetangga pada sekolah tertentu.
Menaggapi hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Jambi, Arman hanya bisa tersenyum dan tak mau berkomentar terkait adanya praktik ‘titip-menitip’, yang dilakukan oleh Oknum Pejabat dalam PPDB tahun ini.
Meski hal ini diduga sebagai sumber masalah, karena berpotensi mendorong panitia berlaku curang dan berdampak merugikan bagi masyarakat luas. Namun, hal ini dikatakan Arman sudah sistem onlime.
“Kalau begitu nanti pas Awak nak masuk, dak saya bantu. Itu kalau ngejarnya sampe ke situ, kage saya kunci nian. Kita tegakkan nian aturan,” kata Arman saat dikonfirmasi di Kantor Disdik Kota Jambi, Rabu (11/07/2018).
Arman tak bisa menjawab dan memastikan, bahwa praktik “titip-menitip” itu masih ada dengan tujuan untuk menjaga hubungan antar sesama pejabat, baik itu pejabat Eksekutif dan Legislatif.
Sementara itu, salah seorang Pemerhati Pendidikan Kota Jambi, Drs Amrizal, mengkritik kinerja Disdik Kota Jambi yang turut dalam mengacaukan proses PPDB dengan mengorbankan kepentingan masyarakat luas, khususnya masyarakat menengah kebawah.
“Sebenarnya masalah kegaduhan setiap proses PPDB bisa diminimalisir atau selesai, jika seluruh Oknum di Disdik Kota Jambi termasuk Kepala Dinas menegakkan aturan. Jangan lagi menerima titipan dari oknum Pejabat,” jelasnya.
Lanjutnya, dampak dari praktik titip- menitip oleh Oknum yang secara nyata memiliki kekuatan baik itu secara Financial dan lainnya membuat oknum di instansi terkait mau tidam mau harus mengorbankan masyarakat kecil.
“Dampaknya, hampir pada setiap PPDB banyak masyarakat kecil merasa dirugikan. Hasilnya ya seperti ini, selalu saja setiap PPDB banyak masyarakat yang demo ke Kantor Dinas Pendidikan. Kasihan mereka,” pungkasnya. (Team AJ)