JAMBI, AksesNews – Kemacetan lalu lintas di Jambi terus-menerus menjadi keluhan warga. Terjadi keterlambatan bekerja dan pergi ke sekolah akibat kondisi tersebut.
Direktur Lalu Lintas Polda Jambi, Kombes Pol Dhafi mengatakan penyebab utama kemacetan lalu lintas di Jambi, yakni banyaknya angkutan batu bara yang melintas. Bahkan, angkutan ini bertambah sampai 20 persen setelah adanya lokasi pertambangan yang baru. Sedangkan jalur khusus angkutan batu bara, belum selesai dibangun.
“Kami mendapatkan informasi baru bahwa ada pertambangan batu bara yang baru. Pemrpov Jambi dan Dirjen Minerba mungkin bisa menjelaskan persoalan ini. Memang ada kenaikan jumlah angkutan batu bara 10 sampai 20 persen,” ujarnya, Senin (10/10/2022).
Truk batu bara saat di luar jam operasional, kerap parkir di bahu jalan yang sebenarnya dilalui masyarakat umum. Juga beberapa kali mengalami patah as atau poros roda, lantaran kelebihan muatan (bisa sampai 14 ton). Akibatnya, kemacetan lalu lintas tidak bisa dihindarkan.
Dhafi berharap penggunaan angkutan dibatasi pemerintah. “Jika akan ada pengeluaran izin pertambangan yang baru, harus dibicarakan dengan pemangku kepentingan lalu lintas. Apapun kebijakannya, penambahan IUP ini, dapat berdampak ke lalu lintas. Masyarakat yang menggunakan jalan sudah komplain, karena kemacetan dan kecelakaan yang ditimbulkan,” tuturnya.
Tidak hanya itu, ujar Dhafi, kondisi jalan lintas di Jambi juga memprihatinkan. Selain menjadi penyebab kemacetan, tentu kerusakan jalan dikhawatirkan memicu kecelakaan lalu lintas.
“Di Jalan Lingkar, juga terdapat beberapa titik lokasi jalan rusak, seperti di Simpang Acai dan Simpang Ahok, di sana ada juga jalan rusak sepanjang 200 meter,” katanya.
Mengenai kerusakan jalan, Polda Jambi sudah berkoordinasi dengan instansi terkait. “Kita sudah koordinasi BPJN, sehingga mereka melakukan perbaikan. Mudah-mudahan lalu lintas bisa normal,” ujar Dhafi. (Msa)