Volume Sampah Tiga Kecamatan di Batanghari Capai 25 Ton per Harinya

BATANGHARI, AksesJambi.com – Dalam membahas berbagai masalah perkotaan, khususnya masalah lingkungan yang terasa semakin kompleks, rumit, dan mendesak untuk segera diselesaikan. Semua komponen perlu terus menerus berupaya guna menanggulangi persoalan perkotaan yang semakin pelik ini.

Diharapkan berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan para pakar untuk melahirkan ide-ide segar yang dapat diterapkan guna menyelesaikan persoalan perkotaan mulai dari pengangguran, kemiskinan, polusi, persampahan dan lainnya di Indonesia, khususnya dalam mengatasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah.

Seperti di Kabupaten Batanghari sendiri berdasarkan data yang tercatat pada Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3, dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup pada DLH kabupaten Batanghari, untuk wilayah Batanghari sendiri terdapat tiga kecamatan penghasil sampah terbanyak.

“Ada tiga penghasil sampah terbanyak yakni kecamatan Muara Bulian, kecamatan Muara Tembesi dan kecamatan Sungai Rengas,” kata Zamhuri Kabid Pengelolaan Sampah Limbah B3.

Dikatakan Zamhuri yang menjadi faktor banyaknya sampah ditiga kecamatan tersebut adalah padatnya jumlah angka penduduk. Selain itu juga terdapat pasar tradisional yang memang sedikit lebih besar dari pasar tradisional di kecamatan lainnya.

“Semakin banyak jumlah pedagang di pasar tradisional maka volume sampah juga akan bertambah. Terus juga disebabkan karena banyaknya jumlah penduduk,” ungkapnya.

Untuk volume sampah yang dihasilkan dari pasar tradisional di 3 (Tiga) Kecamatan ini mencapai 15 ton perharinya, sedangkan untuk volume sampah rumah tangga di Tiga kecamatan mencapai 10 ton perharinya.

“Volume sampah mencapai puluhan tonase perharinya. Kalau semuanya menjadi 25 ton. Kira-kira segitu, semua kita angkut ke TPA yang berada di jalan AMD sana,” kata Zamhuri.

Selain tujuh persen dari jumlah volume sampah perharinya juga dikelola untuk sampah organik dijadikan kompos, sampah organik di daur ulang dan digunakan kembali, sistem ini lebih dikenal dengan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).

“Tujuh persen dari jumlah volume sampah itu dikelola dengan sistem 3R, yang mana ini juga mengurangi banyaknya timbunan sampah di TPA,” ucapnya.

Diketahui, Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycleberarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. (Team AJ)