SURABAYA, AksesNews – Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2019 dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Negara, Iriana, yang berlangsung Grand City Convention and Exhibition, Surabaya-Jawa Timur, Sabtu (09/02/2019) pagi.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan, berdasarkan hasil survei Edelman Trust Barometer 2018, media konvensional atau media arus utama lebih dipercaya daripada media sosial (Medsos).
“Jadi, saat ini masyarakat semakin tidak percaya dengan medsos berdasarkan survei Edelman dan menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap media arus utama semakin tinggi,” kata Jokowi.
Perkembangan digital yang diikuti dengan perkembangan massive dari Medsos, membuat semua orang bisa menjadi wartawan bahkan menjadi pemimpin redaksi.
“Ditengah-tengah kondisi seperti ini, dikatakan Jokowi, media arus utama sangat dibutuhkan sebagai rumah penjernih informasi yang menyajikan informasi informasi terverifikasi,” jelasnya.
Pemerintah sangat menjamin prinsip kebebasan pers dan kebebasan berpendapat, dimana kebebasan yang maksud adalah kebebasan yang dipandu dengan tanggung jawab moral, beretika dan bertata krama, sesuai dengan undang-undang pers dan undang undang penyiaran.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Fachrori Umar, yang juga hadir pada kesempatan tersebut, mengajak seluruh insan pers dalam memerangi berita hoaks dengan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, karena pers merupakan kontrol sosial bagi masyarakat.
“Para insan pers harus memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, karena itu merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang tinggi dari kebebasan pers. Tunjukkan bahwa pers masih sangat dipercaya oleh masyarakat, seperti yang tadi disampaikan oleh Bapak Presiden Jokowi dalam sambutannya,” kata Fachrori.
Selain itu, Fachrori juga mengingatkan kepada masyarakat untuk jangan cepat percaya terhadap berita-berita hoaks, harus lebih cerdas dalam menerima informasi. Menjelang pemilu tahun 2019 banyak sekali informasi hoaks yang saling menjatuhkan, masyarakat harus benar-benar jeli dalam menyikapi informasi yang didapat.
Lanjutnya, dikatakan Fachrori, kedepannya para insan pers harus semakin profesional dalam memberikan informasi kepada masyarakat, terlebih lagi dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) yang akan diselenggarakan pada tanggal 17 April 2019.
Pers harus bersikap netral, jangan berpihak kepada satu golongan tertentu, serta memberikan informasi yang berimbang kepada masyarakat dalam rangka mensukseskan pemilu tahun 2019 ini. Sebagai kontrol sosial dalam masyarakat, para insan pers harus terus memberikan informasi yang benar, terlebih lagi dalam menghadapi pemilu pada bulan April 2019 nanti.
“Kita semua mengetahui, selain sebagai kontrol sosial, pers juga merupakan sumber informasi yang akurat bagi masyarakat, untuk itu pers harus menyajikan informasi yang benar benar akurat dan bersikap netral,” pungkasnya. (Hms)