JAMBI, AksesNews – Dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM), diharapkan dapat menyiapkan peserta didik dengan pengetahuan, kompetensi teknologi, dan seni agar menjadi manusia produktif maupun bekerja mandiri mengisi lowongan kerja yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi terutama menghadapi era industri 4.0.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi M. Dianto, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Peta Jalan Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Jambi, di Hotel Odua Weston Jambi, Senin (07/10/2019).
Memasuki tahun ketiga pelaksanaan Revitalisasi SMK, beberapa capaian positif mulai terlihat, yakni angka partisipasi kerja lulusan Sekolah Menengah atau SMA dan SMK mengalami peningkatan dari 446.101 orang pada tahun 2016 menjadi 476.339 orang pada tahun 2018.
Seiring dengan meningkatnya angka partisipasi kerja lulusan Sekolah Menengah pada tahun 2018, angka tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMK setiap tahunnya pun semakin menurun. Dari Februari 2016 sebesar 8,24% menjadi 7,78% pada Februari 2018, dan dampak Revitalisasi SMK memang belum begitu banyak.
Namun berdasarkan data BPS menunjukkan angka yang positif, penurunan jumlah pengangguran lulusan SMK. Sekda menjelaskan bahwa untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerapkan bobot struktur kurikulum untuk pendidikan umum sebesar 39,59% meliputi mata pelajaran muatan nasional dan kewilayahan dan bobot sebesar 60,41% untuk peminatan kejuruan.
Beberapa upaya konkret yang dilakukan Direktorat Pembinaan SMK untuk mendorong mutu pendidikan SMK di era industri 4.0 adalah dengan mengembangkan simulasi komunikasi digital dan merevitalisasi program keahlian SMK. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jambi akan menyusun road map (peta jalan) Revitalisasi SMK di Provinsi Jambi.
“Ini sangat penting untuk disusun dengan tujuan agar sekolah menengah kejuruan dapat menyediakan tenaga kerja terampil yang siap kerja di berbagai sektor ekonomi seperti pertanian, industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Diharapkan keberhasilan Revitalisasi SMK ini juga dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, serta dapat mengurangi permasalahan pengangguran usia produktif di Provinsi Jambi,” kata Sekda.
Sekda menuturkan, ada 10 langkah Revitalisasi SMK yaitu revitalisasi SDM, membangun sistem administrasi sekolah berbasis sistem informasi manajemen, link and match dengan industri, kurikulum berbasis industri, teaching factory, penggunaan media video tutorial, dan portofolio berbasis video e-report skill, uji sertifikasi profesi, pemenuhan sarana dan prasarana, mengembangkan kearifan lokal dan peran SMK sebagai penggerak ekonomi.
Dalam perwujutan Revitalisasi SMK tersebut diperlukan kerjasama semua stakeholder terkait mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha dan dunia industri, organisasi pengusaha, perguruan tinggi, lembaga sertifikasi dan uji kompetensi siswa, serta masyarakat.
“Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan dukungan dari semua peserta yang hadir hari ini, sehingga kita bisa merumuskan peta jalan Revitalisasi SMK dan sekaligus implementasinya, guna mewujudkan Jambi yang Tertib, Unggul, Nyaman, Tangguh, Adil, dan Sejahtera (TUNTAS) 2021,” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan tersebut perwakilan dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jambi, Ketua Tim Konsultan Revitalisasi Turigin, Perwakilan dari Kadin, serta perwakilan dari DPRD. (Hms)