SAROLANGUN, AksesJambi.com – Buntut dari tidak dibayarnya insentif tunjangan, Kepala Ruangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof DR. HM Chatib Quzwain Sarolangun akhirnya mengundurkan diri. Polemik tersebut telah bergulir dalam beberapa bulan ini, namun tak menemukan solusi.
Dari beberapa sumber yang enggan disebutkan namanya, bahwa telah ada rapat yang dilakukan dengan Direktur, tetapi bukan solusi yang didapat, malah para Kepala Ruangan dimarahi oleh Direktur katanya.
Saat itu, Direktur mengatakan bahwa tugas Kepala Ruangan ringan tidak berat kalian hanya dituakan saja. Padahal dalam SOP sangat jelas sekali, apa-apa saja tugas Kepala Ruangan dengan berbagai permasalahan dihadapi tidak mengenal waktu dan hari kerja.
Menurut sumber yang bersangkutan juga, bahwa telah dilakukan rapat. Kepala Ruangan dimarahi Direktur, padahal dalam misi RSUD tertulis mensejahterakan karyawan tapi nyatanya tunjangan Kepala Ruangan saja tidam bisa diatasinya.
Pada saat akreditasi, para Kepala Ruangan ini dijanjikan kalau dapat bintang 5 akan ada reward jalan-jalan. Tapi sampai sekarang tidak terbukti janjinya, banyak dari mereka sudah tidak percaya lagi dengan Direktur RS.
Begitu juga dengan uang jasa jaga sore malam dan hari libur saja yang jelas-jelas dari tahun sebelumnya selalu dibayarkan, malah sekarang hilang entah kemana perginya anggaran tersebut.
Dari masyarakat juga mengatakan, bahwa kualitas pelayanan kurang bagus, ditandai dengan ada postingan salah satu facebook (FB), mengatakan kurang bersih dan pelayanan kurang bagus.
Dikutip dari unggahan akun FB atas nama Shanty Coey dituliskan, “Tolong Para petinggi yang terhormat, untuk kebersihan dan pelayanan ramah sakit umum segera ditindak dan dipantau lagi untuk seluruh ruangan dan kamar diperiksa kebersihannya”.
“Sampah bertumpukan disetiap sudut kamar, dan bauk busuk menyengat hingga ke dalam ruangan. Kasian yang sakit makin sakit, jangan cuma pedagang pinggir jalan yang dipantau terus,” ucap Shanty Coey.
Sementara itu, Kabid Kep RSUD Chatib Quzwain Sarolangun, Almuhsinin, S. Kep MPH mengatakan saat dikonfirmasi awak media terkait pengunduran dirinya, ia membenarkan.
“Iya, ada pengunduran diri Kepala Ruangan,” ucapnya melalui pesan singkat WA, Jum’at (06/10/2023).
Awak media juga sudah menghubungi Direktur RS Sarolangun terkait pengunduran diri itu, namun saat kirimkan pesan singkat masih conteng satu sampai berita ini diterbitkan. (PJS/*)
