JAMBI, AksesNews – Inflasi Jambi mengalami kenaikan hingga 8,09 persen, setelah sebelumnya berada di 77,7 persen saat bulan Agustus tahun 2022. Data ini disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Senin (03/10/2022) lalu.
Gubernur Jambi, Al Haris mengklaim bahwa sebenarnya pemerintah sudah menahan laju inflasi, sehingga harga sejumlah komoditas tani tidak mengalami kenaikan.
“Yang terlihat pemerintah bisa menahan laju inflasi ini, khususnya terkait komoditi yang sebelumnya penyebab inflasi, seperti cabai, bawang, dan sebagainya,” ujarnya, Kamis (06/10/2022).
Namun, kata Al Haris, dampak kenaikan harga BBM tidak bisa dicegah, hingga menjadi penyumbang inflasi.
“Jadi, hari ini penyumbang inflasi terbesar kita itu adalah transportasi, bahan bakar juga rumah tangga ikut berdampak,” tuturnya.
Ia pun mengatakan pihaknya saat ini waspada terhadap perdagangan beras. Sebab, komoditas ini berpotensi mengakibatkan peningkatan inflasi. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jambi sedang mendorong konsumsi beras lokal.
“Pagi besok kita ada launching pembelian beras lokal di Kantor Gubernur Jambi. Kita sekarang sudah berusaha, dan mewajibkan ASN membeli beras lokal. Sehingga tidak banyak beras premium yang dikonsumsi, yang mengakibatkan kenaikan komoditas tersebut,” pungkasnya. (Msa)
