BATANGHARI, AksesJambi.com – Kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Batanghari semakin parah, imbasnya kualitas udara menjadi tidak sehat.
Selain itu, sekolah yang ada di Kabupaten Batanghari dari Taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) terpaksa diliburkan.
Menurut Kanit Tipiter Sat Reskrim Kepolres Batanghari, Ipda Muhamamad Al-Zeoby saat dikonfirmasi AksesJambi.com, mengatakan bahwa sudah ada 120 hektare lahan di Kabupaten Batanghari yang terbakar.
“Hingga bulan Oktober 2023, sudah ada 120 hektare lahan yang terbakar, di antaranya di Kecamatan Mersam 0,5 hektare, Kecamatan Bajubang 1,5 hektare dan Maro Sebo Ulu 0,5 hektare,” sebutnya Kamis (04/10/2023).
Dari kejadian tersebut, Polres Batanghari telah menetapkan 3 orang sebagai tersangka dan 5 orang masih dalam penindakan.
“Dalam kasus ini, kami mendapatkan informasi delapan (8) orang tersangka. Tiga (3) di antaranya sudah berhasil kami amankan, sedangkan Lima (5) yang lainnya masih dalam penindakan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kanit Tipiter mengatakan, untuk motifnya sendiri diduga adanya unsur kesengajaan untuk membuka lahan perkebunan.
“Untuk sementara diduga motif dari pelaku pembakaran adalah adanya unsur kesengajaan untuk pembukaan lahan yang digunakan untuk perkebunan,” jelasnya.
Untuk diketahui, tiga tersangka tersebut diamankan di 3 lokasi berbeda, dan masih dilakukan proses penyelidikan dan akan terancam hukuman tiga (3) sampai sepuluh (10) tahun penjara dengan denda maksimal Rp 10 miliar. (Ag/*)