Karhutla di Batanghari: Titik Api Terbanyak di Bajubang, Lahan Terbakar Terluas di Maro Sebo Ulu

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batanghari, Bebi Andihara. Foto: dok. AksesJambi.com

BATANGHARI, AksesJambi.com – Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari mencatat luas lahan yang telah terbakar akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak bulan Januari hingga Oktober 2023 sudah mencapai 376,18 hektare.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, terdapat 258 titik hotspot/titik api yang menjadi sumber Karhutla di beberapa Kecamatan di Kabupaten Batanghari.

Disebutkannya, Kecamatan Bajubang 124 titik api, Muara Bulian 42 titik api, Maro Sebo Ulu 33 titik api, Batin XXIV 30 titik api, Mersam 11 titik api, Muaro Tembesi 10 titik api, Pemayung 7 titik api dan Kecamatan Maro Sebo Ilir 1 titik api.

Sedangkan, luas lahan yang banyak terjadi kebakaran di antaranya ada di Kecamatan Maro Sebo Ulu 123,5 hektare, Muara Bulian 120,94 hektare, Bajubang 57 hektare, Batin XXIV sebesar 34,5 hektare, Muaro Tembesi 16,5 hektare, Pemayung 12 hektare, Mersam 8,74 hektare, Maro Sebo Ilir 3 hektare.

Saat dikonfirmasi AksesJambi.com, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batanghari, Bebi Andihara mengatakan, bahwa masalah ini kebanyakan disebabkan oleh masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar.

“Harapan kami kepada masyarakat jangan lah membakar untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan, seperti lahan sawit, padi, karet dan sebagainya. Tapi gunakan cara-cara bijak, karena sudah ada ranahnya sekarang ini dari Dinas Pertanian untuk membuka lahan pertanian menggunakan alat berat, dengan tarif yang cukup murah,” jelasnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga sudah melaksanakan tindakan pencegahan dengan cara sosialisasi bersama dengan Satgas Karhutla, ada TNI, Polri, BPBD dan instansi terkait lainnya.

“Untuk tindakan pencegahan kita sudah sosialisasi kepada masyarakat dari bulan Mei 2023, kita sudah menaikan status menjadi elnino kering karena kalau elnino basah pasti satu bulan sekali hujan, tapi ini sama sekali tidak kalau elnino kering, dan sosialisasi itu kita lakukan per kecamatan,” katanya.

Kepala BPBD Batanghari, Bebi Andihara menghimbau kepada masyarakat Batanghari jangan lagi membakar karena kualitas udara di Batanghari sudah tidak sehat.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Batanghari jangan lagi membakar, karena kualitas udara di Kabupaten kita sudah cukup jelek, sehingga banyak anak sekolah yang diliburkan gara-gara efek samping dari pada asap tersebut,” pungkasnya. (Ag/*)