TANJABTIM, AksesJambi.com – Persoalan jalan rusak yang memakan korban, yakni seorang ibu di Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Timur, meninggal dunia karena mengalami pendarahan usai melahirkan akibat terjebak macet saat menuju rumah sakit.
Korban tersebut, bernama Zumarni warga Dusun Setia Palapa, Desa Lambur, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjab Timur. Korban meninggal di tengah jalan, karena terjebak macet akibat jalan rusak, Senin (04/01/2021) kemarin.
Camat Sabak Timur, Zulfaisal membenarkan ada salah satu warganya yang meninggal di tengah jalan akibat terjebak macet karena jalan rusak saat mau dibawa ke rumah sakit usai melahirkan di Puskesmas.
“Setelah mendapatkan laporan, saya langsung dimintai data warga yang meninggal itu oleh pihak pemerintah. Saya sudah tiga tahun mengusulkan ke provinsi untuk memperbaiki jalan yang rusak itu, namun belum juga diperbaiki,” ungkapnya.
Terjebak Macet, Ibu di Tanjab Timur Meninggal saat Menuju RS karena Jalan Rusak
Sementara itu, Warga Pemerhati Kabupaten Tanjab Timur, Ari Suryanto mengatakan sangat kecewa sekali terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dan Kabupaten atas kejadian ini.
“Menyangkut persoalan jalan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, seharusnya pemerintah harus bertanggung jawab, kami butuh pelayanan yang layak. Jangan bikin kami sengsara, kemana komitmen mereka selaku pejabat daerah,” tegasnya, Selasa (05/01/2021).
Masyarakat bukan tidak suka pemerintah, tapi tolong dengarkan aspirasi keluhan masyarakat. Buat kebijakan yang pro rakyat dan bukan untuk kebijakan pribadi sampai masyarakat sengsara serta berhari-hari dihadapkan dengan persoalan jalan rusak seperti ini.
“Kami sebagai masyarakat ingin menyampaikan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Kabupaten Tanjab Timur yang saat ini telah berusia 21 tahun memiliki persoalan yang sangat krusial mulai dari persoalan jalan, listrik, air bersih dan sampah,” sebutnya.
Bahkan berbagai keluhan telah ia sampaikan melalui media sosial pada instagram, facebook dan twitter Presiden. Masyarakat benar-benar menjerit dengan persoalan yang dihadapi ini, seolah daerah ini tak punya pemerintahan.
Lanjutnya, Ari Suryanto juga menyampaikan kepada Presiden, Tanjab Timur memiliki 11 kecamatan dengan 73 desa dan 20 kelurahan serta persoalan jalan yang telah merenggut nyawa seorang ibu rumah tangga karena terjebak macet akibat jalan rusak.
“Saya mohon kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk menanggapi persoalan ini dan kami sebagai warga negara punya hak dan pemerintah harus hadir dalam menjawab persoalan masyarakat,” pungkasnya. (Rif/*)