JAMBI, AksesNews – Terkait ancaman yang dihadapi Mahasiswa Universitas Adiwangsa Jambi (Unaja) oleh pihak kampus, karena aksi yang dilakukan kepada kampus, Presiden BEM UIN STS Jambi, Ari Kurniadi angkat bicara.
Ari merasa tidak terima atas sikap pihak Rektorat yang mengintimidasi mahasiswa yang melakukan aksi. Hal itu didasari kewajaran jika mahasiswa turun untuk demo.
“Saya selaku Mahasiswa UIN, sekaligus Presiden Mahasiswa UIN yang juga aktivis gerakan, merasa sangat tidak terima jika kawan-kawan Universitas Adiwangsa Jambi di Drop Out (DO) dari kampus karena melakukan aksi protes,” kata Ari Kurniadi, Kamis (04/07/2019).
Menurutnya, yang dilakukan mahasiswa Unaja merupakan kewajaran dan sangat harus dilakukan oleh Mahasiswa. Ari pun akan melakukan konsolidasi dengan seluruh mahasiswa se-Provinsi Jambi sebagai bentuk solidaritas agar mahasiswa Unaja tidak di DO dari kampusnya.
“Saya akan melakukan konsolidasi dan membangun kekuatan masa mahasiswa se-Jambi sebagai bentuk solidaritas kami sesama mahasiswa dan sama-sama menuntut agar tidak ada mahasiswa yang di DO hanya karena melakukan aksi demonstrasi.
Ari pun mengatakan jika hal tersebut di biarkan, kedepannya kampus-kampus yang ada di Jambi akan sesuka hatinya untuk DO mahasiswa yang kritis.
“Jika hal ini di biarkan, maka kedepannya kampus akan sesukanya men-DO mahasiswa jika di rasa terlalu kritis terhadap pihak kampus. Tentu ini sangat bertentangan dengan fungsi peran mahasiswa yang memang di tuntut untuk kritis,” tegasnya.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 sudah mengatur tentang kebebasan berpendapat di muka umum, dan aturan ini menjadi landasan Ari.
“Oleh karenanya, saya harap kawan-kawan mahasiswa Se-Jambi agar dapat sama-sama bersatu membantu Mahasiswa Adiwangsa yang terancam tidak bisa melanjutkan kuliah lagi,” pungkasnya.(Alpin)