Beranda Akses Kegiatan Belajar Mengajar di Kota Jambi, Tatap Muka atau Online?

Kegiatan Belajar Mengajar di Kota Jambi, Tatap Muka atau Online?

KOTAJAMBI, AksesNews – Walaupun sejumlah daerah sudah membatalkannya, kebijakan belajar-mengajar dengan tatap muka atau interaksi langsung di sekolah pada tahun 2021, tetap akan diwujudkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi.

Oleh karena itu, Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Dasar (SD), Taman Kanak-kanak (TK) hingga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Jambi, akan dibuka untuk pembelajaran dengan tatap muka

Disampaikan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, tanggal pelaksanaan nya belum dipastikan. Namun ia menegaskan komitmen untuk mewujudkan kebijakan tersebut.

“Komitmen kami adalah sekolah dengan tatap muka tetap dilaksanakan di tahun 2021. Tapi untuk tanggal atau waktunya belum kami tentukan, karena masih melihat trend data Covid-19,” katanya, Senin (04/01/2020).

Pembelajaran dengan interaksi langsung di sekolah tidak harus disetujui semua orang tua atau wali murid. Apabila ada wali murid yang cemas, pembelajaran secara daring dilaksanakan.

“Kami infokan pada pihak keluarga, jangan terlalu cemas. Kalau pun sudah ada ajakan atau surat edaran untuk pembelajaran tatap muka, tidak ada paksaan. Yang mau secara online, tetap dilayani secara online. Yang dengan tatap muka, dilayani dengan tatap muka,” tutur Fasha.

Fasha mengatakan serangkai protokol kesehatan mengiringi pembelajaran dengan interaksi langsung di sekolah. Durasi pembelajaran dan jumlah murid pun dibatasi.

“Dengan kewenangan kami, PAUD, TK, SD dan SMP akan membatasi jam belajar selama 3 jam, membatasi jumlah kelas dan juga membatasi murid yang masuk dengan persiapan protokol kesehatan,” ujarnya.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Mulyadi, menyampaikan pembelajaran dengan interaksi langsung di sekolah harus dengan surat pernyataan atau izin tertulis.

“Syarat utamanya adalah izin orang tua secara tertulis untuk mengizinkan anaknya sekolah tatap muka,” katanya.

Walaupun pandemi Covid-19 berakhir, ada sekitar 94 persen wali murid yang setuju dengan pembelajaran interaksi langsung di sekolah.

“Sudah kita rangkum dan hampir selesai, itu memang hampir 94 persen menghendaki pembelajaran tatap muka di sekolah. Dasar kita untuk menerapkannya dengan izin tertulis tadi,” pungkasnya. (Sob)