PEKANBARU, AksesJambi.com – Salah satu gedung Universitas Riau (UR) di Pekanbaru di geledah oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, Sabtu (2/6/2018).
Tim Densus 88 menggeledah gedung gelanggang mahasiswa di lingkungan kampus Fisip UR di Jalan HR Soebrantas Kecamatan Tampan, di-back up oleh Tim Gegana Brimob Polda Riau, yang dilengkapi senjata lengkap.
Diberitakan kompas.com, pengamanan berlangsung ketat dengan dipasangi garis polisi. Petugas dari Brimob Polda Riau, Polresta Pekanbaru dan Polda Riau bersiaga dengan senjata lengkap dan rompi anti peluru mulai jarak 20 meter dari lokasi penggeledahan.
Dari pantauan, petugas mengamankan barang bukti berupa 3 buah tas ransel, 1 buah kantong plastik dan 2 buah ember cat. Namun belum diketahui apa saja isi tas tersebut. Seluruh barang dimasukkan ke dalam mobil Gegana.
Kapolda Riau Irjen Pol Nandang ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Densus 88 menggeledah salah satu gedung di kampus tersebut.
“Ya, Tim Densus masih melakukan proses,” jawab Nandang singkat.
Dia belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut.
Hingga sore ini, petugas gabungan masih bersiaga di kawasan gelanggang mahasiswa. Terlihat sejumlah mahasiswa beramai-ramai melihat kegiatan petugas.
Selain petugas bersenjata lengkap, terlihat juga mobil Gegana, Penjinak Bom (Jibom), mobil Baraccuda dan Inafis Polda Riau.
Sementara itu,Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Riau Syafri Harto mengaku kaget terkait penggeledahan gelanggang mahasiswa yang dilakukan oleh Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri.
“Kami semua terkejut. Sangat terkejut,” ungkap Syafri.
Dia mengaku, tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait penggeledahan gedung kegiatan mahasiswa tersebut.
“Sementara itu dulu. Kami belum bisa buka macam-macam. Saya tidak tahu (berapa orang diamankan) karena saya datang terlambat ke lokasi (penggeledahan). Saya juga dapat informasi dari sekuriti,” kata Syafri.
Dia mengaku, selama ini tidak ada aktivitas yang mencurigakan dari gelanggang mahasiswa tersebut.
“Itu gedung sekretariat saja. Yang menggunakan mahasiswa di kelembagaan saja,” tutur Syafri. (ara)
sumber: Kompas.com