Beranda Akses Sholat Idul Adha di Tanjab Barat Boleh, Kemenag: Ikuti Protokol Kesehatan

Sholat Idul Adha di Tanjab Barat Boleh, Kemenag: Ikuti Protokol Kesehatan

TANJABBAR, AksesJambi.com – Idul Adha 1441 Hijriah/2020, meskipun di dalam masa Pandemi Covid-19, umat Islam tetap melaksanakan sholat berjamaah Idul Adha. Selain itu, umat Islam juga banyak melaksanakan qurban.

Dalam situasi Covid-19 yang mewabah dunia, masyarakat dalam merayakan hari besar umat islam tentunya harus melaksanakan protokol Kesehatan.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Barat, Hasbi mengatakan, berdasarkan Surat Edaran Kemenag No. 18 Tahun 2020 dan Surat Edaran dari Bupati, umat Islam di Kabupaten Tanjab Barat boleh melaksanaan sholat ID dan ikut pemotongan hewan Qurban.

“Jadi memang ada SE Menteri Agama No. 18 tahun 2020 serta Surat Edaran dari Bupati yang pada intinya umat Islam itu boleh melaksanakan shalat Idul Adha dan ikut pemotongan hewan Qurban,” katanya, Kamis (30/07/2020).

Dimana dalam surat edaran tersebut memuat mekanisme SOP pelaksanaan shalat ID dan pemotongan hewan Qurban.

“Tetapi yang penting itu harus memenuhi protokol kesehatan, kedua memberikan pemberitahuan atau ijin melalui Camat kepada Bupati. Atau penyelanggaranya itu memberikan pemberitahaun kepada Desa atau Kepala Kelurahan kemudian ke Kecamatan, Itu mekanisme saja, yang jelas Kepala Desa tahu dan tokoh agama juga mengetahui,” lanjutnya.

Selain hal itu, menurutnya, ialah syarat pelaksaan yang paling penting harus sesuai dengan protokol kesehatan.

“Tapi yang jelas itu harus sesuai protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dan juga takbir, takhmid, tahlil dan khutbahnya disarankan jangan terlalu lama,” pungkasnya.

Adapun untuk derah Zona Hijau boleh shalat ID sacara berjamaah, shalat diluar masjid, gunakan masker, cuci tangan, jaga jarak dan tidak bersalaman. Sedangkan zona merah seperti daerah Betara masih di koordinasikan dengan pihak Satgas Covid-19.

“Untuk salaman bukan dilarang tetapi disarankan untuk sementara agar tidak dilakukan dulu, sedangkan daerah yang dianggap rawan itu nanti kita koordinasikan lagi dengan pihak terkait, alangkah baiknya sholat dirumah dahulu,” tandasnya. (Dika)