TANJABBAR, AksesJambi.com – Pembangunan jalan rabat beton di RT 20, BTN Pengabuan, Kelurahan Tungkal III, Kabupaten Tanjung Jabung Barat menjadi permasalahan. Karena pembangunan jalan tersebut diduga tidak sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Ketua RT 20, Ismed memberikan keterangan. Ia menyebutkan bahwa pada 2018 lalu, ketua RT sebelum dirinya juga telah mengajukan perbaikan untuk di Jalan RT 20. Kata Ismed, sebelum membangun jalan di lokasi saat ini yang masuk RT 20, pihak yang membangun jalan datang ke lokasi untuk melakukan survey.
“Sebelum membangun juga sudah survey. Sudah ada penjelasan juga bahwa akan ada tukang yang bangun jalan di sini. Tahun 2018 lalu ada ngajuin juga untuk di bangun di sini,” ungkapnya. Sabtu (27/02/2021).
Lebih lanjut, Ismed mengungkapkan bahwa ada pertemuan yang dilakukan bersama dengan RT 04, Lurah dan pihak Perkim pada Jumat (27/02/2021). Hasil dari pertemuan itu, menyatakan bahwa persoalan tersebut telah selesai, dan pembangunan jalan dilakukan di RT 20.
“Konsultan datang juga dan berikan penjelasan, dari konsultan itu kalo RT 04 Blok E itu masuk jalan kawasan, kontruksi jalannya beda dengan blok. Jadi sudah selesai, betul lah,” pungkasnya
Namun di sisi lain pembangunan jalan yang membuat kisruh ini membuat masyarakat bertanya-tanya. Seperti halnya diungkapkan oleh seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya. Ia menyebutkan bahwa dirinya juga bingung dengan dibangunnya jalan ini.
“Kan warga RT 04 kita ada kenal juga, ada yang pegang DPA, dan kita lihat itu juga jelas Blok E menuju RT 20. Nah, yang dibangun ini di depan rumah saya. Itu di Blok D RT 20. Kalo yang Blok E, RT 20 di seberang jalan sana,” katanya. Sabtu (27/02/2021).
“Kalo jalan kita dibangun kita senang lah, tapi ya kalo kisruh kek gini kan kita tidak enak juga. Harus diselesaikan dan mana yang benarnya di kasih tau,”pungkasnya.
Sementara itu, Lurah Tungkal III, Jamhur, saat dikonfirmasi awak media terkait hal ini melalui pesan WhatsApp tidak mendapatkan respon. Sementara saat di konfirmasi melalui telepon seluler berkali-kali, Jamhur tidak menjawab bahkan menolak telepon. (Dika)