Beranda Akses Hadi Suprapto Rusli Direktur Survei ICRC Sebut Syukur-Khafid Berpotensi Menang Pilkada Merangin

Hadi Suprapto Rusli Direktur Survei ICRC Sebut Syukur-Khafid Berpotensi Menang Pilkada Merangin

MERANGIN, AksesJambi.com – Lembaga Survei Nasional ICRC (Ide Cipta Research and Consulting) adalah pecahan dari Lembaga Survei Indo Barometer. Selama ini setiap Pilkada selalu turun di Merangin.

Beberapa waktu yang lalu Lembaga Survei ICRC juga ditunjuk oleh DPP Golkar untuk survei di Merangin dalam rangka menyaring calon kepala daerah potensial yang akan diusung Golkar. Atas pengalaman diatas ICRC cukup paham akan karakter pemilih di Pilkada Merangin 2024.

Pilkada 2024 tinggal hitungan hari, ruang sosialisasi akan berakhir pada hari ini tanggal 23 November 2024.

“Besok kita sudah memasuki minggu tenang, tidak ada lagi kegiatan sosialisasi calon baik kampanye terbuka maupun di social media. Siapapun yang akan memenangi Pilkada Merangin sudah bisa kelihatan jika kita analisa secara objektif dari berbagai variable,” ungkap Hadi Direktur Survei ICRC, Sabtu (23/11/2024).

Dikatakan mantan Direktur Indo Barometer ini, terdapat beberapa alasan saya bisa menyimpulkan bahwa Syukur-Khafid lebih
berpeluang menang dibandingkan Nalim-Nilwan.

“Pertama, Aspek Kepribadian. M. Syukur sampai hari ini masih dipersepsikan sebagai
pemimpin merakyat yang merupakan alasan terbesar masyarakat Merangin dalam memilih
pemimpin. Selain itu M. Syukur dengan wajah yang ganteng, muda dan ramah sehingga
memberikan dampak electoral yang kuat ke pemilih berumur muda 17-39 tahun (48,1%) dan
ibu-ibu rumah tangga (30%). Aspek ini sulit bagi Nalim untuk mengimbanginya,” ungkap Hadi lagi.

Kedua lanjut Hadi, adalah Aspek Sosiologis. M. Syukur memiliki wakil dari basis Jawa, pemilih Jawa ada 30%.

“Dari survei yang pernah kita lakukan di Merangin bahwa pemilih Jawa lebih dominan ke M. Syukur dibandingkan Nalim. Sedangkan di wilayah Tabir Raya ada irisan basis suara M.
Syukur dengan basis Nilwan wakilnya M. Nalim. Secara psikologi masyarakat akan lebih
cenderung memilih calon bupati dibandingkan calon wakil bupati. Artinya Nilwan sulit untuk
memberikan dampak electoral di wilayah Tabir Raya untuk M. Nalim secara maksimal dibandingkan Khafid Moein di daerah Jawa,” jelas Hadi.

Ketiga, Aspek Kinerja. M. Syukur diuntungkan dengan aspek kepuasan public terhadap kinerja pemerintahan sebelumnya yang kurang maksimal. Sehingga banyak masyarakat yang
ingin perubahan.

“Sosok M. Syukur dianggap mampu membawa perubahan bagi masyarakat Merangin,” tegas Hadi.

Keempat, Aspek Komunikasi Elit. Aspek ini, jejak rekam M. Syukur yang memiliki jejaring yang kuat di tingkat Nasional dan diusung oleh partai Pemerintah yakni Gerindra.

“Ini sangat diharapkan untuk mampu membawa APBN ke Merangin. Sulit untuk membangun daerah dengan cepat hanya dengan mengandalkan APBD,”sebut Hadi.

Kelima, Aspek Elektabilitas. Aspek ini menunjukkan trend positif, selama ini dalam hal elektabilitas selalu di posisi pertama. Sulit bagi lawan politik jika dalam posisi mengejar dengan sisa waktu yang ada.

Keenam, Aspek Pilkada Gubernur 2024. M.Syukur-Khafid berasal dari partai pendukung utama calon gubernur Haris-Sani yakni PAN. Disisi lain juga memiliki nomor urut yang samayaitu nomor 2.

“sehingga membuat kecenderungan masyarakat akan lebih mudah untuk
menjatuhkan pilihan politiknya ke pasangan M. Syukur-Khafid. Untuk diketahui bahwa Haris – Sani cukup kuat di Merangin dalam Pilgub Jambi 2024,” jelasnya lagi.

Ketujuh, Aspek Debat. M.Syukur-Khafid dalam 2 kali debat yang dilakukan oleh KPUD unggul dibandingkan Nalim-Nilwan baik dalam penyampaian, isi dan penguasaan materi.

“Keunggulan ini tentukan akan memperlebar jarak electoral antara pasangan Syukur-Khafid dengan posisi Nalim-Nilwan yang dalam posisi mengejar. Atas dasar itu, kami menyimpulkan bahwa Syukur-Khafid berpeluang menang di Pilkada Merangin 2024,” pungkasnya. (JON)