Jambi, AksesNews – Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim akan membicarakan persoalan mengenai kunjungannya di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Percandian Muarojambi kepada Presiden RI Joko Widodo.
Nadiem berharap dengan pembicaraannya nanti akan menghasilkan kesepakatan untuk memprioritaskan KCBN itu sebagai program utama wisata yang dikembangkan.
“Untuk meningkatkan talenta generasi baru harus dengan kampus merdeka,” katanya, Rabu (22/9).
Ia juga mengatakan kalau nantinya tercapai kawasan Percandian Muarojambi sebagai prioritas maka harus dipikirkan apa filsafat dari restorasi dikawasan tersebut.
“Seberapa detil kita harus mengembalikan situs ini ke masa jayanya, itu harus kita pikirkan,”ujarnya.
Dirinya mengaku kagum pada KCBN yang terluas di Asia Tenggara itu.
“Inilah kampus yang berdiri ratusan lalu, dan kampus yang sudah merdeka. Artinya, murid dari India dan Cina belajar di sini untuk menekuni berbagai macam ilmu,” ungkapnya.
Ia pun mengatakan tidak ada yang mengalahkan luasnya Kawasan cagar budaya nasional Muarojambi, sehingga menjadi hal yang besar jika dapat merestorasinya dengan maksimal.
“Itu akan menjadi satu hal yang besar jika kita serius untuk merestorasinya. Ini bukan hanya tempat untuk berkunjung masyarakat Indonesia, tapi dari dunia,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris mengatakan, pihaknya menunggu masterplan dari Kemendikbud Ristek RI. Dirinya setuju kawasan ini menjadi proyek nasional.
“Ke depan ini menjadi tempat pembelajaran saintifik dan sejarah. Nanti boleh meneliti susunan bata di candinya, sejarah asal usulnya,” tutupnya.
Perlu diketahui, kawasan Percandian Muarojambi memiliki luas sekitar 3.981 hektar. Secara administrasif kawasan berada di wilayah Kabupaten Muaro Jambi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membuat suatu program yang diberi nama Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN). Salah satu kawasan cagar budaya yang diprioritaskan adalah kawasan Percandian Muarajambi.
(San)
