JAMBI, AksesNews – Berjarak kurang lebih 60 KM dari Kota Jambi, PLN UP3 Jambi menyalakan lagi satu pelanggan Tegangan Menengah yaitu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Bunut milik PTPN IV. PKS yang berlokasi di Desa Markanding, Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muaro Jambi tersebut sebelumnya menggunakan listrik PLN dengan daya I2/164.000 VA.
PKS Bunut melakukan permohonan tambah daya dan kini dilayani dengan tarif atau daya I3/1.730.000 VA. Instalasi pelanggan serta pembangunan Rumah Gardu dari PKS Bunut juga dilayani oleh sub-holding PLN yaitu Haleyora Power Regional VII.
Dengan supply 1.730 KVA tersebut, kini PKS Bunut sudah mempensiunkan dua turbinnya yang berkapasitas 1.200 KW dan 1.000 KW. Peralihan listrik full ke supply PLN tentunya berdasarkan pengalaman pelanggan dari pelayanan PLN yang sudah dinikmati sebelumnya.
PKS Bunut sendiri dibangun untuk menampung dan mengolah produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari Kebun Bunut Inti dan Kebun Plasma. Output dari PKS Bunut adalah Crude Palm Oil (CPO) dan Inti Sawit (Kernel) yang akan dikirim ke PT Musim Mas dan Dumai.
Listrik tersebut nantinya akan mensupply produksi CPO dan Kernel dengan kapasitas 30 ton per hari yang beroperasi selama 24 jam.
Mukhdayat, Manager PSB Group mengucapkan terima kasih kepada PLN UP3 Jambi dan Haleyora Power Regional VII atas pelayanan cepat tanggapnya.
“Kami mengucapkan terima kasih atas layanan PLN Group yang telah bersedia bekerja sama dengan kami dari mulai supply kelistrikan sampai dengan instalasi kami,” ujar Mukhdayat.
Sementara itu, PLN UP3 Jambi dan seluruh unit di wilayah kerja UP3 Jambi, selalu berkomitmen dalam proses percepatan penyalaan pasang baru maupun perubahan daya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi energi listrik, mendorong kegiatan perekonomian dan meningkatkan penjualan tenaga listrik.
“Percepatan layanan ini dilakukan seiring dengan komitmen PLN dalam membantu lancarnya roda ekonomi terutama di Jambi, harapannya kami dapat selalu menjaga kepercayaan pelanggan dan menjadi pilihan no #1 pelanggan untuk kebutuhan energi listriknya,” tutup Ediwan. (Rls/*)