Beranda Akses Jambi Klarifikasi Soal Manipulasi Data Kematian Pasien Covid-19 Demi Insentif

Jambi Klarifikasi Soal Manipulasi Data Kematian Pasien Covid-19 Demi Insentif

Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah. Foto: Humas Pemprov Jambi
Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah. Foto: Humas Pemprov Jambi

JAMBI, AksesNews – Sempat heboh soal ada rumah sakit yang sengaja bikin pasien positif Covid-19, demi insentif. Salah satunya, yang disebut-sebut ada di Jambi. Hingga saat ini, Jambi mencatat 2 kasus kematian akibat Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah menyatakan bahwa, tidak benar ada rumah sakit di Jambi yang memanipulasi kematian pasien yang dibikin positif Covid-19.

“Tidak benar itu, karena seluruh data pasien yang positif itu ditentukan oleh pemerintah pusat,” kata Johansyah, Senin (20/07/2020) siang.

Terpisah, Penjabat (Pj) Sekda Provinsi Jambi, Sudirman mengatakan hal yang sama dengan Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, bahwa itu tidak benar.

“Sudah diklarifikasi oleh Jubir Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jambi, bahwa itu tidak benar. Karena seluruh data pasien yang positif itu, kita terima dari pemerintah pusat. Kemudian kita umumkan kembali oleh Jubir Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jambi,” kata Sudirman.

Selain itu, ia juga memastikan bahwa di Provinsi Jambi tidak ada manipulasi data pasien Covid-19. Karena hal ini juga sudah di cek oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi.

“Saya pastikan di Jambi tidak ada manipulasi yang tadinya tidak Covid, kemudian di positif kan jadi Covid. InsyaAllah tidak di Provinsi Jambi, karena sudah di cek oleh pihak RS kita, mudah-mudahan ini tidak terjadi,” tegasnya.

Kasus Kematian Kedua di Jambi akibat Covid-19, Pasien Positif Baru asal Batanghari

Untuk diketahui, Jambi mencatat 2 kasus kematian akibat Covid-19 yakni pasien yang berasal dari Kabupaten Kerinci dan Batanghari. Kasus pertama yang meninggal, yakni pasien inisial ST (perempuan, usia 60 tahun) dan yang kedua inisial PJ (laki-laki, usia 42 tahun).

Sementara itu, Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, dr. Fery Kusnadi mengatakan, bahwa di rumah sakit yang ia pimpim tidak ada pasien positif yang meninggal akibat Covid-19.

“Rumah Sakit Raden Mattaher tidak ada yang meninggal, sampai sekarang tidak ada satupun pasien positif Covid-19 yang meninggal. Jadi, jelas bukan dari kita,” kata dr. Ferry.

Menurutnya juga, Jambi sangat sedikit pasien Covid-19 yang meninggal. Jadi, kata dr. Ferry, kalau pemalsuan data itu sangat susah dan yang mengumumkan positif itu dari Jakarta.

“Kita di Jambi, hanya mengikuti apa yang dijelaskan dari pusat,” pungkasnya. (Bjs)