JAMBI, AksesNews – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Kamaludin Havis geram atas tindakan yang dilakukan oleh pihak SMAN 1 Kota Jambi lantaran tetap membawa para siswa untuk kegiatan Field Trip ke Jakarta, Bandung dan Yogyakarta dimana kondisi dan situasi di setiap wilayah Indonesia Siaga dalam penanganan mewabahnya Virus Corona.
Padahal, sebelum keberangkatan pada Rabu (16/03/2020) banyak orang tua siswa dan wali murid menolak untuk keberangkatan tersebut, namun denda yang dikenakan sekolah bagi yang membatalkan tinggi mencapai Rp 2,1 Juta membuat orang tua membiarkan anaknya untuk ikut.
Tidak hanya itu, sebelum keberangkatan pun, Presiden Indonesia Joko Widodo telah mengumumkan adanya WNA yang positif terjangkit Covid-19. Selain itu, Gubernur Jambi dan Wali Kota Jambi telah mengeluarkan Himbauan agar tidak ketempat keramaian. Terparah, himbauan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi pun tidak dihiraukan.
“Kita dari Dewan, khususnya komisi IV sangat menyayangkan bahwa itu masih dilakukan untuk Field Trip siswa SMA 1 Provinsi Jambi. Kita menganggap bahwa Kepala Sekolah itu tidak mematuhi apa yang menjadi edaran pemerintah yang mana kondisi dalam 2 minggu ini tidak diizinkan untuk bisa kunjungan ke luar daerah sementara. Himbauan sudah dikeluarkan,” kata Kamaludin Havis saat ditemui di ruangannya, Kamis (19/03/2020).
Menurutnya, pemerintah sudah mengeluarkan himbauan, tetapi Kepala Sekolah masih juga membawa anak-anak untuk field trip. Ditambah lagi, Kepala Sekolah selaku bagian pemerintahan khususnya di dunia pendidikan seharusnya lebih memahami kondisi dan kebijakan pemerintah terutama terkait keselamatan bagi anak-anak yang menjadi generasi bangsa.
“Kami minta juga agar Kepala Sekolah bertanggung jawab apabila anak-anak ada yang terdeteksi atau terindikasi terjangkit dari pada virus corona ini,” tegasnya.
Terkait surat edaran yang tidak diindahkan oleh Kepala Sekolah, Havis sangat menyayangkan tindakan tersebut, sebab edaran tersebut dikeluarkan oleh pimpinan provinsi Jambi.
“Apabila nanti terjadi sesuatu hal yang terkait virus Corona ini, kami minta Kepala Sekolah di sanksi atau di non job-kan. Selain itu, selaku ASN harus tunduk kepada edaran terkait. Jika memang alasan mereka sudah teragendakan, bisa di agendakan ulang dilain waktu. Kita saja pemerintah di provinsi Jambi dan Dewan juga banyak agenda yang batal dan di agendakan ulang, khususnya yang keluar Daerah,” papar Havis.
Havis tidak hanya geram sama tindakan yang lakukan oleh pihak SMAN 1 Kota Jambi, namun dirinya juga mengkhawatirkan kondisi siswa-siswi yang mengikuti field trip. Dirinya mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi untuk melakukan pencegahan virus Corona saat kepulangan rombongan Field Trip yang diperkirakan Jumat (20/03/2020) Subuh besok.
“Kami meminta kepada Dinkes Provinsi Jambi memeriksa anak-anak itu turun dari kendaraan dan sesuai prosedur dan SOP penanganan Virus Corona ini,” ujar Havis.
Ortu Siswa Khawatir Wabah Corona, Pihak SMAN 1 Kota Jambi Tetap Adakan Field Trip
Saat kedatangan para siswa SMAN nanti, Havis minta para siswa tidak bersentuhan langsung dengan orang tuanya maupun wali murid yang datang menjemput mereka.
“Kita minta turun di kendaraan para anak-anak sebelum bertemu dengan siapapun baik itu wali murid ataupun orang lain sudah diperiksa dulu sesuai SOP penanganan virus ini sedang mewabah ini,” sebut Havis.
Terkait tindakan Kepala Sekolah yang tidak mengikuti surat edaran, Havis ingatkan agar dinas terkait memberikan sanksi kepada pihak sekolah.
“Kepala Dinas Pendidikan mohon di sanksi tindakan Kepala Sekolah, karena kita sudah sepakat membuat kesepakatan forum komunikasi pemerintah daerah untuk Himbauan tidak beraktivitas keluar daerah ke luar provinsi Jambi,” tandansya. (Alra)