BATANGHARI, AksesJambi.com – Tidak lama lagi masyarakat Batanghari akan memeriahkan pesta demokrasi pada pilkada Batanghari 9 Desember 2020 mendatang. Namun sampai saat ini masih ada beberapa pemilih yang belum melabuhkan pilihannya kepada 3 Paslon Bupati dan Wakil Bupati Batanghari.
Hal tersebut dikarenakan, masih ada masyarakat yang bertanya-tanya, pemimpin seperti apa yang seharusnya mereka pilih. Menanggapi itu salah satu akademisi di Kabupaten Batanghari, Sumantri SE ME.Sy memberikan sedikit kisi-kisi kriteria pemimpin yang mesti dipilih oleh masyarakat.
Dikatakannya, Kabupaten Batanghari membutuhkan sosok pemimpin yang mampu bersinergi dengan masyarakat. Jangan sampai hubungan pemimpin dan masyarakat kurang terjalin dengan harmonis.
“Sebab banyak masyarakat yang masih berfikir bahwa setiap pemimpin itu sama, jika sudah terpilih maka lupa dengan masyarakat,” ucapnya.
Alasan kerap munculnya pemikiran seperti itu, dikarenakan hubungan pemimpin dengan masyarakat kurang terjalin dengan baik. Sehingga mereka kerap terprovokasi dengan istilah ‘siapa saja yang menjadi pemimpin nasib masyarakat tidak akan berubah’.
“Mindset masyarakat seperti itu harus mampu dihilangkan oleh pemimpin Batanghari, sehingga masyarakat mempunyai harapan yang besar terhadap calon pemimpin itu sendiri,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga harus memilih calon pemimpin yang mampu memanfaatkan sumberdaya manusia, baik itu dari kalangan milenial maupun perempuan. Sebab selama ini, pemuda Batanghari masih minim perhatian pemerintah.
“Kita membutuhkan pemimpin yang mampu fokus dan memberikan ruang kepada kalangan milenial, untuk menumbuhkan bakat dan minat. Sehingga mereka mampu berkreasi dengan maksimal,” sambungnya.
Dari segi pembangunan, masyarakat harus bisa melihat, paslon mana yang memprioritaskan pembangunan yang berdampak langsung terhadap masyarakat. Seperti pembangunan infrastruktur dan maupun peningkatan ekonomi masyarakat, baik pembangunan jalan penghubung dan jalan produksi.
“Hampir 80 persen mayoritas masyarakat Batanghari bekerja sebagai petani. Tentunya pembangunan jalan menjadi prioritas untuk menunjang hasil pertanian masyarakat Batanghari,” bebernya.
Tidak hanya itu saja, masyarakat juga harus memilih calon pemimpin yang agamis dan mengedepankan akhlak. Sebab, pemimpin merupakan pengendali sebuah tatanan sosial, mulai dari tingkatan rendah hingga tingkatan atas.
“Seorang pemimpin juga merupakan pengambil keputusan dan kebijakan yang mewakili nasib dari tatanan sosial yang dipimpinnya. Untuk itu setiap calon pemimpin seharusnya mempunyai ahlak dan moral yang baik agar bisa membawa dirinya sendiri lebih baik sebelum mengajak orang lain untuk berbuat baik pula,” pungkasnya. (ANI)